Klasifikasi Makhluk Hidup – Pengertian, Unsur, dan Tujuan

Saat ini makhluk hidup tidak hanya diklasifikasikan ke dalam dua jenis kategori saja yaitu hewan dan tumbuhan. Namun proses pada klasifikasi makhluk hidup sudah dilakukan menggunakan sistem yang lebih lengkap dan juga luas.

Hal tersebut tentu bisa membantu dalam memahami mengenai materi makhluk hidup, yang terdapat pada ilmu biologi dengan baik. Selain itu, bisa menjadi sebuah ilmu baru, yang berguna dalam menambah wawasan dan juga pengetahuan yang dimiliki.

Bagi yang masih bingung mengenai apa yang dimaksud dengan sistem klasifikasi pada makhluk hidup, bisa menyimak artikel berikut ini. Di dalamnya akan dijelaskan mengenai pengertian dan juga contoh-contohnya.

Pengertian dari Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Pengertian dari Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mengelompokkan, dan juga memilah suatu makhluk hidup ke dalam unit atau golongan tertentu. 

Sistem klasifikasi banyak digunakan oleh ahli biologi, untuk mengelompokkan hewan atau tumbuhan ke dalam golongan tertentu, berdasarkan dari persamaan struktur yang dimilikinya. Golongan tersebut nantinya akan disusun berdasarkan tingkatan atau hierarkinya.

Sebuah ilmu yang di dalamnya mempelajari mengenai cara dan prinsip, untuk mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam suatu golongan, dinamakan dengan taksonomi. Prinsip yang digunakan dalam ilmu taksonomi yaitu dengan membentuk suatu takson.

Proses pembentukan takson dilakukan dengan melalui tiga tahapan, dimana pada tahapan pertama yaitu dilakukan proses identifikasi pada makhluk hidup, selanjutnya yaitu mengelompokkan makhluk hidup ke dalam unit tertentu dan yang terakhir yaitu memberikan sebuah nama.

Dengan demikian maka akan ada banyak takson yang terbentuk. Pengertian dari takson sendiri yaitu sebuah kelompok dari makhluk hidup, yang terbentuk dari anggota yang memiliki persamaan ciri di dalamnya.

Tujuan dari Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dari Klasifikasi Makhluk Hidup

Melakukan pengelompokkan atau pengklasifikasian pada makhluk hidup memiliki beberapa tujuan tertentu, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Membantu mengetahui hubungan kekerabatan

Proses dari klasifikasi pada makhluk hidup yaitu dilakukan dengan mengelompokkannya sesuai dengan ciri-cirinya. Hal tersebut yang bisa memberikan petunjuk mengenai hubungan kekerabatan yang terdapat pada makhluk hidup.

2. Memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup

Dengan melakukan klasifikasi pada makhluk hidup maka bisa sekaligus belajar mengenai makhluk hidup tersebut. Karena sebelum melakukan proses klasifikasi, perlu dilakukan tahapan identifikasi terlebih dahulu dengan melihat ciri-ciri yang dimilikinya.

Dari tahapan tersebut tentu bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan lebih banyak mengenai setiap individu yang diidentifikasi.

3. Menyederhanakan objek studi

Mempelajari semua makhluk hidup yang terdapat di bumi yang memiliki jumlah jutaan, tentu akan sangat sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Maka dari itu perlu dilakukan proses penyederhanaan yaitu dengan mengklasifikasikannya ke dalam kelompok tertentu.

Makhluk hidup akan terbagi menjadi beberapa kelompok yang dibuat berdasarkan kesamaan ciri yang dimilikinya. Hal tersebut tentu bisa mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup secara menyeluruh.

4. Membantu membedakan antar makhluk hidup

Klasifikasi makhluk hidup bisa membantu dalam mengenali makhluk hidup yang ada, karena bisa mengetahui mengenai ciri-ciri dari suatu kelompok tertentu, yang membedakannya dengan kelompok lainnya. 

5. Memberi nama

Penemuan mengenai spesies baru akan terus terjadi seiring dengan berkembangnya waktu. Karena merupakan sebuah penemuan spesies baru maka masih belum memiliki nama, maka dari itu perlu dilakukan proses klasifikasi. 

Melalui ciri-ciri yang ditemukan dalam spesies tersebut bisa membantu dalam memberikan nama ilmiah pada spesies tersebut.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Jenis klasifikasi pada makhluk hidup yang sering digunakan yaitu sistem 5 kingdom, yaitu sebuah cara untuk mengelompokkan makhluk hidup yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Robert H.Whittaker (1969). 

Klasifikasi pada makhluk hidup menggunakan sistem ini terbagi menjadi 5 kelompok besar yaitu:

1. Kingdom Monera

Monera merupakan suatu kelompok dari organisme dengan inti sel yang masih belum mempunyai sebuah membran inti atau karioteka di dalamnya. Organisme jenis ini juga disebut dengan prokariotik. Ciri-ciri dari kingdom monera yaitu sebagai berikut:

a. Uniseluler

Uniseluler merupakan makhluk hidup yang hanya memiliki satu sel saja. Organisme jenis uniseluler bisa hidup secara individu ataupun berkoloni. Contoh dari organisme uniseluler dalam kingdom monera yaitu ada alga hijau biru.

b. Prokariotik

Prokariotik merupakan sebuah jenis sel yang tidak mempunyai nukleus atau inti sel yang tidak terbungkus oleh membran. 

c. Tidak mempunyai organel membran

Apabila suatu organisme tidak memiliki membrane inti maka bisa berakibat pada ketiadaan beberapa organel lainnya. Organel yang terdapat di dalam organisme dalam kingdom monera hanya mempunyai organel mesosom, nukleoid, ribosom, membran sel, klorofil dan dinding sel.

d. Memiliki dinding sel

Dinding sel pada organisme yang terdapat pada kingdom monera tersusun dari zat peptidoglikan, sedangkan pada tumbuhan tersusun dari selulosa. 

e. Memiliki bentuk sel yang bervariasi

Organisme pada kingdom monera memiliki bentuk sel yang bervariasi, diantaranya ada yang berbentuk bulat (coccus), batang (basil), ataupun spiral. Sedangkan untuk hidupnya ada yang secara berkoloni dan ada yang tidak.

Kingdom monera sendiri terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

  • Bakteri, yaitu sebuah kelompok organisme dimana di dalamnya tidak mempunyai membran inti sel. Organisme jenis ini masuk ke dalam organisme prokariotik dan memiliki ukuran yang mikroskopik atau sangat kecil.
  • Alga biru, yaitu salah satu jenis ganggang yang tergolong dalam divisi cyanophyta, memiliki bentuk seperti benang dan juga struktur tubuh yang sederhana.

2. Kingdom Protista

Klasifikasi makhluk hidup selanjutnya yaitu ada kingdom protista. Protista merupakan kelompok dari makhluk hidup yang umumnya uniseluler, namun pada beberapa jenis ada juga yang mulitiseluler dan memiliki sudah memiliki membrane inti (eukariot). 

Protista memiliki fisiologis dan morfologis yang menyerupai tumbuhan, hewan atau jamur. Contoh organisme dari golongan protista yaitu ada jamur air dan jamur lendir.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai ciri-ciri dari kingdom protista, berikut merupakan penjelasannya:

a. Struktur tubuh

Organisme yang tergolong dalam kingdom protista umumnya hanya memiliki sel satu atau uniseluler, namun beberapa jenis juga ada yang multiseluler. Struktur dari selnya masih sangat sederhana dan juga biasanya memiliki organel mitokondria sebagai tempat untuk pembangkit energi.

b. Reproduksi

Organisme dari kingdom protista berkembang biak atau bereproduksi secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual yaitu melalui konjugasi, sedangkan reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner.

c. Cara hidup

Golongan dari kingdom protista termasuk jenis organisme aerob, namun beberapa lainnya juga ada yang bersifat anaerob. Jika dilihat dari cara untuk mendapatkan makanannya maka organisme protista terbagi menjadi dua jenis yaitu fotoautotrof dan heterotrof.

Organisme jenis ini juga bisa hidup bebas atau melakukan simbiosis dengan organisme lainnya, baik itu melakukan simbiosis parasitisme, komensalisme maupun mutualisme.

d. Habitat

Habitat bagi organisme dari golongan protista yaitu di tempat yang berair, dedaunan, sampah, tanah basah dan tempat lainnya yang lembab. Protista memiliki beberapa jenis alat gerak diantaranya yaitu ada silia, flagella, dan kaki semu.

3. Kingdom Fungi

Kelompok yang tergolong dari klasifikasi makhluk hidup dari kingdom fungi atau jamur, mendapatkan makanan dengan cara menguraikan bahan organik dari organisme yang telah mati. 

Masih banyak yang mengira jamur merupakan salah satu golongan dari kingdom plantae. Jamur bukan tergolong ke dalam kingdom plantae karena tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis.

Ciri-ciri dari organisme yang termasuk ke dalam kingdom fungi yaitu sebagai berikut:

  • Struktur dari sel penyusunnya bersifat eukariotik atau di dalam sel terdapat membran inti.
  • Ada yang bersifat uniseluler maupun multiseluler.
  • Bagian tubuhnya masih susah untuk dibedakan mana yang termasuk batang, akar atau daun.
  • Tidak mempunyai klorofil.

Berdasarkan dari bentuk hifanya jamur terbagi menjadi dua jenis yaitu ada jamur ganggang (Phsycomycetes) dan jamur benar (Eumycetes). Contoh dari organisme yang termasuk ke dalam kingdom fungi yaitu jamur tapai, jamur kayu, jamur tiram putih dan jamur roti.

4. Kingdom Plantae

Kingdom plantae atau tumbuhan beranggotakan kelompok dari makhluk hidup, yang memiliki sel banyak atau multiseluler dan juga mampu untuk melakukan fotosintesis. Makhluk hidup yang bisa melakukan fotosintesis ditandai dengan adanya zat klorofil di dalam tubuhnya.

Ciri-ciri lainnya dari organisme dari kingdom plantae yaitu sebagai berikut:

  • Autotrof atau bisa membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
  • Memiliki sel yang bersifat eukariotik.
  • Mampu menyimpan cadangan makanan yaitu dalam bentuk pati.
  • Bisa hidup di daratan dengan kondisi lembab atau di perairan.
  • Bisa bereproduksi secara seksual (benang sari dan kepala putik) ataupun aseksual (tunas, cangkok, stek dan lainnya).
  • Memiliki daun, akar, batang yang jelas bagian-bagiannya.

Organisme dalam kingdom plantae bisa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tumbuhan yang berpembuluh dan tumbuhan yang tidak berpembuluh. Contoh dari tumbuhan yang tidak berpembuluh ada tumbuhan lumut. 

Sedangkan tumbuhan yang berpembuluh terbagi menjadi tiga kelompok yaitu ada tumbuhan paku dan juga tumbuhan berbiji.

5. Kingdom Animalia

Klasifikasi makhluk hidup yang terakhir yaitu ada kingdom animalia atau hewan. Makhluk hidup yang termasuk dalam golongan ini yaitu kelompok yang memiliki cara untuk mendapatkan makanan dengan memakan makhluk hidup lainnya. 

Perbedaan yang mendasar antara kingdom tumbuhan dan hewan yaitu pada dinding selnya, tumbuhan mempunyai dinding sel di dalamnya sedangkan untuk hewan tidak.

Ciri-ciri dari organisme yang termasuk ke dalam kingdom animalia yaitu sebagai berikut:

  • Termasuk jenis organisme multiseluler.
  • Tidak mempunyai dinding sel.
  • Memiliki sel yang bersifat eukariotik.
  • Bersifat heterotroph.
  • Umumnya melakukan reproduksi secara seksual.
  • Bisa bergerak aktif.

Berdasarkan pada ada tidaknya dari tulang belakang, kingdom animalia bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut:

a. Hewan avertebrata

Hewan yang termasuk ke dalam kelompok ini yaitu jenis hewan yang memiliki tulang belakang dalam tubuhnya. Makhluk hidup dalam kelompok ini terbagi menjadi 5 jenis yaitu:

  • Mollusca atau hewan yang bertubuh lunak
  • Porifera atau hewan berpori.
  • Coelenterata atau hewan berongga
  • Vermes atau cacing.
  • Arthropoda atau hewan yang berbuku-buku.

b. Hewan vertebrata

Hewan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu hewan yang mempunyai tulang belakang di dalam tubuhnya. Kelompok dari hewan vertebrata juga bisa dibagi ke dalam 5 jenis yaitu sebagai berikut:

  • Amphibia atau hewan yang bisa hidup di darat dan air.
  • Reptilia atau hewan yang bergerak dengan cara merayap.
  • Pisces atau ikan.
  • Aves atau unggas.
  • Mamalia atau hewan yang menyusui.

Mengetahui sistem klasifikasi makhluk hidup, bisa membantu dalam mempelajari semua makhluk hidup yang ada di bumi yang sangat beragam. Dengan mengklasifikasikan terlebih dahulu, maka bisa membuat objek tersebut terlihat lebih sederhana.

Baca Juga Artikel Lainnya: