Pembelahan Meiosis 1 – Pengertian, Tahapan, Tujuan, & Contoh

Ayovaksindinkeskdi.id – Pernahkah kamu bertanya mengapa makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan? Hal tersebut tentu dikarenakan adalah pembelahan sel-sel yang ada di dalam tubuh makhluk hidup. Salah satu aktivitas pembelahan yang menyebabkan bertumbuh adalah pembelahan meiosis.

Pengertian sel adalah bentuk paling dasar yang membentuk semua makhluk hidup, termasuk manusia. Pada dasarnya semua bagian tubuh manusia itu terbentuk dari kumpulan beberapa sel. Aktivitas pembelahan dari beberapa sel-sel yang ada di tubuh ini yang menyebabkan pertumbuhan.

Terdapat dua jenis pembelahan sel yang menjadi proses pewarisan sifat dari induknya, yakni pembelahan mitosis dan meiosis. Pada ulasan kali ini akan dibahas secara tuntas mengenai pembelahan meiosis, termasuk tahapannya.

Pengertian Pembelahan Meiosis

Pengertian Pembelahan Meiosis

Meiosis adalah salah satu pembelahan sel yang hasilnya berupa sel anak dengan jumlah kromosom sebanyak setengah dari induk. Pembelahan ini seringkali disebut dengan istilah pembelahan reduksi. Hal tersebut dikarenakan keturunan dari pembelahan ini mempunyai jumlah kromosom setengah induknya.

Dengan demikian selama proses pembelahannya akan ada reduksi atau pengurangan kromosom karena pembagian. Tujuan dari reduksi yang terjadi adalah untuk menjaga jumlah kromosom masih tetap satu spesies.

Fungsi utama dari pembelahan meiosis adalah untuk menghasilkan sel gamet, baik sel telur maupun sel sperma. Anakan yang dihasilkan dari pembelahan sel ini berjumlah 4 sel dengan jumlah kromosom yang disebut dengan haploid atau n.

Jenis pembelahan ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk organisme berkembang biak secara seksual. Pembentukan sel kelamin pada makhluk hidup terjadi pada proses pembelahan sel ini. Oleh sebab itu sel anakan yang dihasilkan mempunyai sifat gen yang berbeda dengan induknya.

Perbedaan Pembelahan Meiosis dengan Mitosis

Perbedaan Pembelahan Meiosis dengan Mitosis

Pembelahan mitosis dan meiosis keduanya terjadi untuk tumbuh kembang makhluk hidup. Perbedaan kedua pembelahan tersebut secara umum ialah pembelahan mitosis untuk pertumbuhan sel, sedangkan meiosis untuk perkembangan secara reproduksi.

Berikut perbedaan lebih detail mengenai pembelahan mitosis dan meiosis dalam pendidikan biologi:

  1. Mitosis terjadi pada sel-sel somatik atau tubuh, sedangkan meiosis terjadi pada sel-sel germinal atau kelamin.
  2. Banyak pembelahan pada mitosis ialah 1, sedangkan pada meiosis ada 2.
  3. Tujuan pembelahan mitosis untuk regenerasi sel, pertumbuhan, dan perkembangan. Sedangkan tujuan pembelahan meiosis bertujuan untuk membentuk gamet haploid.
  4. Mitosis tidak terjadi pemindahan silang, sedangkan meiosis terjadi pemindahan silang.
  5. Jenis sel yang dihasilkan pada mitosis adalah sel tubuh, sedangkan pada meiosis dihasilkan sel gamet.
  6. Pada mitosis mempunyai jumlah sel anakan sebanyak 2, sedangkan pada meiosis mempunyai jumlah sel anakan 4.
  7. Sifat sel anakan mitosis berupa diploid (2n), sedangkan sifat sel anakan meiosis berupa haploid (n).

Tahapan Pembelahan Meiosis I

Meisosis dalam pembelahannya diawali dengan fase persiapan atau biasa disebut dengan istilah interfase. Proses yang dilakukan pada tahap tersebut sama dengan pembelahan mitosis. Beberapa hal yang terjadi adalah sintesis protein, metabolisme, replikasi DNA, dan penggandaan organel.

Pembelahan meiosis terjadi sebanyak dua kali, sehingga terdapat meiosis I dan meiosis II. Pada pembelahan meiosis I akan terjadi pembagian dan pencampuran kromosom homolog yang menyebabkan reduksi kromosom dan rekombinasi gen.

Hasil dari meiosis I adalah dua sel anakan yang mempunyai sifat haploid. Berikut tahapan-tahapannya:

1. Tahap Profase I

Tahapan meiosis I yang pertama adalah profase I yang terdiri lagi dari beberapa subfase. Pembagian tahap tersebut didasarkan pada struktur dan apa yang terjadi di dalam kromosom. Berikut beberapa tahapan pada profase I:

  • Leptoten

Pada tahap leptoten kromatin akan mengalami pemadatan bentuk menjadi kromosom atau disebut dengan kondensasi prosesnya. 

  • Zigoten

Seteleh leptoten selesai maka akan memasuki pad fase zigoten. Pada fase ini kromosom-kromosom akan membentuk sinapsis, yakni saling berpasangan dengan homolognya. Sinapsis merupakan titik temu antara kromosom homolog yang satu dengan yang lainnya.

  • Pakiten

Pada fase pakiten lengan-lengan kromosom akan menjadi ganda atau disebut dengan tetrad. Setelah itu akan terbentuk menjadi chiasma, yakni area pindah silang untuk pasangan kromosom homolog.

  • Diploten

Tahap diploten akan membentuk rekombinasi kromosom karena proses kromatid yang mengalami perpindahan secara silang. Dimana untuk pindah silang tersebut terjadi pada kiasma.

  • Diakinesis

Pada fase diakinesis terjadi pembelahan pada sentrosom menjadi sentriol berjumlah dua serta membran inti akan menghalang. Kedua sentriol hasil pembelahan tersebut akan menuju pada masing-masing kutub.

Pengertian sentriol adalah komponen atau organel pada sel yang mempunyai fungsi untuk menarik kromosom. Tahapan profase I satu dikatakan selesai ketika fase diakinesis berakhir.

2. Tahap Metafase I

Setelah tahap profase I selesai, maka tahap selanjutnya disebut dengan tahap metaphase I. Pada tahap ini benang-benang spindel akan mulai terbentuk dari sentriol. Selain itu, kromosom akan bergerak pada bidang ekuator.

3. Tahap Anafase I

Pada tahap anaphase I akan terjadi pemisahan kromosom untuk menuju pada kutub berseberangan. Kromosom terbagi menjadi dua dan menuju pada tiap kutub sel, sehingga setiap kutub sel mendapatkan setengah jumlah kromosom dari sel induk.

4. Tahap Telofase I

Telofase I merupakan tahap terakhir di pembelahan kesatu ini. Dimana pada tahap ini pada setiap kutub akan terjadi pembentukan anak inti dan sitokinesis. Pengertian sitokinesis adalah fase pemisahan atau pembelahan sitoplasma, membrane selular, dan organel.

Dari proses sitokenesis akan menghasilkan sel anak berupa dua sel. Setiap kromosom homolog meliputi dua kromatid, yakni dua lengan yang merupakan hasil replikasi pada kromosom. Pada tahap ini juga akan terjadi pembelahan secara haploid (n).

Setelah telophase I berakhir maka akan terjadi interkinesis. Dimana interkinesis ini menjadi tanda sebagai batas akhir dari proses awal dan tahap awal sebagai tahapan yang kedua.

Tahapan Pembelahan Meiosis II

Pada tahapan pembelahan meiosis II ini dapat dikatakan terjadi proses pembelahan mitosis. Pada dasarnya meiosis dan mitosis merupakan dua jenis pembelahan yang berbeda. Perbedaan antara mitosis dengan meiosis II ini adalah tidak terjadi reduksi pada pembelahan meiosis II.

Pembelahan tahap ini diawali dengan satu sel yang bersifat haploid dan membelah menjadi dua sel anakan yang juga mempunyai sifat haploid. Tahapan pada meiosis II ini mempunyai beberapa fase yang namanya dengan meiosis I. Berikut beberapa penjelasan fase meiosis II:

1. Tahap Profase II

Tahapan pertama pada meiosis II adalah fase profase II yang dimulai dengan proses pembentukan sentriol baru dari pembelahan dua sentriol. Seluruh pasang sentriol akan bergerak menuju kutubnya masing-masing.

Selain itu, pada proses ini nucleolus akan menghilang. Kromosom akan terbentuk karena adanya pemadatan kromatin. Kemudian membrane inti dan spindel terbentuk dari mikrotubulus.

2. Tahap Metafase II

Aktivitas yang terjadi pada tahap metafase II ini adalah bergeraknya kromosom menuju pada ekuator. Selain itu, sentromer akan terhubung dengan kutub pembelahan akibat peranan spindel.

3. Anafase II

Tahap ketiga pada meiosis II adalah anafase II, dimana semua isi sel akan mengalami pertumbuhan semakin panjang. Isi dari sel yang dimaksud meliputi gelendong dan benang-benang spindel.

Selain itu, akan terjadi pembelahan sentromer menjadi dua. Setiap pasangan kromatid mengalami perpisahan tang bergerak menuju pada kutub yang berlawanan.

4. Telofase II

Tahap terakhir pada meiosis II adalah telophase II. Dimana benang-benang kromatid akan mengalami perubahan bentuk menjadi benang-benang kromatin. Perubahan tersebut dapat terjadi ketika sudah sampai pada kutub masing-masing.

Pada tahap ini akan terbentuk kembali nukleus dan karioteka. Pada umumnya sitoplasma akan terbagi menjadi dua dengan adanya bidang pembelahan yang membentuk sekat. Tahap ini merupakan tahap akhir dari meiosis sehingga akan menghasilkan 4 sel baru yang jumlah kromosomnya setengah.

Perbedaan Meiosis I dan Meiosis II

Pembelahan meiosis I dan meiosis II merupakan pembelahan yang pasti dilalui oleh sel untuk pertumbuhan. Kedua pembelahan tersebut tentunya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan karena merupakan tahapan yang berbeda.

Berikut beberapa penjelasan perbedaan dari pembelahan meiosis I dan meiosis II:

  1. Tujuan meiosis I adalah untuk melakukan reduksi kromosom, sedangkan meiosis II untuk penggandaan sel menjadi sel anakan.
  2. Pada meiosis I terjadi proses interfase, sedangkan pada meiosis II pada umumnya tidak terjadi proses interfase.
  3. Kromosom yang terlibat pada pembelahan meiosis I merupakan kromosom homolog, sedangkan pada pembelahan meiosis II merupakan kromatid.
  4. Pada meiosis I terjadi pemindahan silang atau crossing over, sedangkan meiosis II tidak terjadi pemindahan silang.
  5. Ploidi sel induk pada awal fase untuk meiosis I berupa diploid, sedangkan untuk meiosis II berupa haploid.

Contoh Sel yang Mengalami Pembelahan Meiosis

Baik pembelahan mitosis maupun meiosis akan dilakukan oleh semua organisme dengan syarat terdapat susunan sel-sel. Manusia, tumbuhan, dan hewan merupakan makhluk hidup yang mengalami proses pembelahan sel.

Tujuan utama dilakukannya pembelahan sel adalah untuk membentuk sel baru. Dimana sel baru tersebut akan menjadi jaringan maupun organ-organ yang dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, pada dasarnya suatu sel mempunyai batasan usia sehingga dapat mati.

Misalnya sel darah merah mempunyai batasan usia hingga 120 hari, setelah itu tidak akan berguna lagi. Oleh sebab itu, dibutuhkan proses pembelahan sel untuk menggantikan sel-sel yang rusak. Pembelahan sel diutamakan terjadi pada organisme yang sudah dewasa karena wajib mempunyai jumlah sel yang konstan.

Salah satu penyebab terjadinya penyakit adalah berkurangnya jumlah sel pada makhluk hidup. Contohnya jumlah sel darah merah normal pada wanita dewasa adalah berkisar 4 hingga 5 juta ada setiap microliter darah.

Apabila jumlah tersebut berlebihan maka akan berdampak pada berkembangnya penyakit tumor di tubuh. Pembelahan meiosis mempunyai sifat yang lebih kompleks dibandingkan dengan pembelahan mitosis. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembelahan meiosis I dan meiosis II.

Proses pembelahan meiosis dikenal dengan sifatnya yang tidak adalah fase interfase. Contoh sel yang mengalami pembelahan secara meiosis diantaranya ialah:

  • Sel hati
  • Sel somatic
  • Sel kulit
  • Sel akar
  • Sel daun
  • Sel batang
  • Sel epitel

Pembelahan secara meiosis lebih banyak fasenya dibandingkan dengan pembelahan mitosis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pembelahan meiosis mempunyai tahapan yang lebih rumit dan kompleks. Terdapat beberapa sel yang mengalami pembelahan sel, baik mitosis dan meiosis.

Baca Juga Artikel Lainnya: