Perkara Headset Bocah 10 Tahun Tembak Ibunya Hingga Tewas!

Ayovaksindinkeskdi.id – Pembunuhan yang dilakukan oleh bocah 10 tahun tembak ibunya hingga tewas terjadi di Milwaukee, negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS). Kejadian yang terjadi pada 21 November lalu ini masih menjadi sorotan dunia.

Aksi bocah 10 tahun tembak ibunya itu terjadi pagi hari waktu setempat. Kasus itu pun hingga kini masih bergulir dan memberikan bukti baru. Bocah laki-laki berusia 10 tahun ini sengaja melakukan penembakan itu karena tidak dibelikan headset Virtual Reality (VR).

https://www.ayovaksindinkeskdi.id/bocah-10-tahun-tembak-ibunya-/(opens in a new tab)

Dilansir dari Sputnik News pada Sabtu (3/12/2022), awalnya bocah laki-laki ini mendapatkan pistol dari kamar tidur ibunya. Ia pun langsung pergi ke ruang bawah tanah, tempat di mana ibunya mencuci pakaian.

Bocah tersebut diduga menembakkan pistol saat ia mencoba untuk memutarkan pistol itu di tangannya. Atas kejadian itu, pihak kepolisian mengeluarkan peringatan untu ‘menjaga agar senjata api diamankan dengan kuncian senjata, dan harus dijauhi dari jangkauan anak-anak’.

Setelahnya, polisi memperbolehkan bocah laki-laki itu untuk tinggal bersama keluarga karena pertimbangan usia sang bocah. Akan tetapi, sehari setelahnya salah satu kerabatnya menghubungi pihak kepolisian.

Bibi bocah tersebut mengungkapkan bahwa, anak laki-laki itu mengatakan kepadanya, bahwa ia mengarahkan pistol kepada ibunya. Saat itu sang ibu langsung berkata kepadanya, ‘Kenapa kamu bisa mendapatkannya (pistol)? Letakkan itu.’

Bocah laki-laki itu ternyata diam-diam sudah menyembunyika satu set kunci rumah. Kerabatnya itu mengetahui bahwa bocah itu telah masuk ke akun jual beli ibunya. Lalu memesan headset VR pada 22 November lalu.

Di pagi yang sama, bocah tersebut juga menyerang sepupunya yang masih berusia 7 tahun secara fisik. Setelah itu, sang bibi mengantar bocah tersebut ke rumah neneknya untuk bertemu pekerja kesejahteraan anak.

Saat bibinya kembali, bocah tersebut meminta maaf telah membunuh ibunya.

“Saya benar-benar minta maaf. Saya minta maaf telah membunuh ibu saya,” kata bocah tersebut saat bibinya kembali.

Namun setelahnya, bocah itu menanyakan apakah paket pesanan headset VR miliknya sudah tiba.

Awalnya Untuk Menakuti Sang Ibu, Namun Berakhir Ibunya Tewas Ditembak

Setelah mendapatkan berita tersebut, polisi Milwaukee kembali mewawancari pelaku penembakan itu.

Bocah itu mengatakan kepada detektif, dirinya mengarahkan pistol dengan kedua tangannya dalam posisi menembahk. Saat itu, bocah tersebut awalnya mencoba untuk menembak tembok untuk menakuti ibunya. Sayangnya, sang ibu justru berjalan di depannya hingga akhirnya menembak ibunya.

Ia memberitahu polisi, pistol itu ia dapatkan dari kotak kunci karena ibunya membangunkannya 30 menit lebih cepat dari biasanya yaitu pukul 6 pagi. Ibunya tak mengizinkannya untuk membeli sesuatu pada akun jual beli di negara itu.

“Ini benar-benar tragedy keluarga. Saya tak berpikir siapapun akan membantah atau tidak setuju dengan itu,” kata salah satu pengacara bocah tersebut, Angela Cunningham.

Meski berusia 10 tahun, bocah itu didakwa sebagai orang dewasa dengan dakwaan ‘pembunuhan sembrono’ tingkat pertama. Kini bocah tersebut berada dalam tahanan remaja.

UU negara itu menyatakan, anak berusia 10 tahun dapat tuntutan seperti orang dewasa untuk kejahatan tertentu yang dilakukannya. Meski begitu, dimungkinkan untuk memindahkan kasus ini ke pengadilan anak.

Keluarga Sebut Bocah 10 Tahun Itu Berprilaku Buruk

Bibi bocah tersebut mengatakan kepada polisi bahwa, bocah laki-laki itu memiliki riwayat prilaku yang buruk dan mengganggu. Salah satunya pernah mengayunkan ekor anak anjing keluarga tersebut hingga melolong kesakitan saat usianya 4 tahun.

Baru-baru ini, bocah 10 tahun itu mengisi balon dengan cairan yang mudah terbakar dan membakarnya di dalam rumah. Saat ditanya alasan melakukan hal tersebut, bocah itu mengatakan jika kedua saudara perempuannya yang menyuruh untuk melakukannya.

Bocah itu berkata bahwa dirinya saat itu mendengar lima orang dalam imajinasinya yang berbeda berbicara dengannya. Lima orang itu yakni dua saudara perempuan, satu Wanita lebih tua, satu pria, dan seorang pria kedua yang digambarkan bocah tersebut sebagai ‘orang jahat’.

Kasus bocah 10 tahun tembak ibunya di AS ini kini menarik perhatian dunia, bahkan sudah sampai Indonesia.

Baca Juga yang Lainnya: