Niat Sholat Tarawih Berjamaah & Sendiri Arab Dan Artinya

Niat Sholat Tarawih – Dalam bulan suci ramadhan ada amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW dikerjakan waktu malam hari yakni sholat Tarawih.

Hukum melaksanakan sholat tarawih adalah sunnah muakkad yakni sunnah yang dikuatkan, melaksanakannya boleh sendiri atau berjamaah secara umum dikerjakan setelah shalat isya’.

Sebagaimana telah disampaikan terkait keutamaan shalat tarawih dalam sebuah hadis Rosulullah SAW bersabda :

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَة

Latin : Man Qaama ma’al imaami hattaa yansharifu kutiba lahu qiyaamu lailah.

Artinya : Siapa saja yang ikut shalat tarawih berjemaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Lafadz Niat Sholat Tarawih

Lafadz Niat Sholat Tarawih

Niat merupakan salah satu rukun sholat tarawih yang jika tidak dilakukan maka shalatnya tidak sah. Oleh karena itu kamu harus mengetahui niat sholat tarawih sebelum melakukan shalatnya ya teman-teman.

Baca’an Niat Sholat Tarawih Sebagai Makmum

Bagi seorang makmum wajib melafadzkan niat sholatnya dan rela bahwa sebenarnya ia adalah seorang makmum, atau yang mengikuti imam.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِمَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Latin : Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lilahi ta’alaa

Artinya: “Aku niat salat sunah tarawih dua raka’at sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Baca’an Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam

Untuk seorang imam membaca niat bahwa dirinya adalah sebagai imam tidaklah wajib. Karena seorang imam sudah diangkat oleh makmum sebagai imam sholat yang diikuti oleh makmum.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِإِمَامًا ِللهِ تَعَا

Latin : Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lilahi ta’alaa

Artinya: “Aku niat sholat sunah tarawih dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala”

Baca’an Niat Sholat Tarawih Sendirian

Bagi muslim yang akan melaksanakan sholat tarawih namun sendirian tidak berjama’ah maka baca’an niat shplatnya adalah seperti dibawah ini.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

Latin : Ushalli sunnatat tarawīhi rak’atayni mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat sholat sunah tarawih dua raka’at karena Allah Ta’ala”

Pada umumnya kita sudah mendapatkan pendidikan mengenai niat dibaca pada saat takbirotul ikhrom, akan tetapi sebisa mungkin niat bukan hanya pada awal sholat, dalam setiap gerakan sholat sampai selesai usahakan tetap disertakan niat.

Niat saat sholat hanya karena Allah SWT tidak untuk yang lainnya, karena sejatinya yang menjadikan diri bisa sholat adalah Allah SWT.

Dengan demikian ketika sholat akan meyakini bahwa selalu diawasi oleh Allah SWT, maka dari itu ketika fikiran tidak fokus bahkan lupa kepada Allah, seorang hamba tersebut akan kembali mengingat Allah SWT.

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih Menurut 4 Madzhab

Setelah mengetahui niat sholat tarawih kita harus mengetahui pelaksanaan sholat tarawih ada yang melaksanakannya 8 rokaat kemudian dilanjutkan dengan witir 3 rokaat jumlah keseluruhanm menjadi 11 rokaat.

Ada juga pelaksanaannya 20 rokaat dan ditambah dengan sholat witir 3 rokaat sehingga jumlah keseluruhan adalah 23 rokaat.

Maka dari itu penulis akan memberikan penjelasan terkait jumlah rokaat sholat tarawih yang berbeda ini menurut 4 imam madzhab.

Mdzhab Imam Syafi’i

Merangkum penjelasan dari kitab Al-Umm Imam Syafi’i mengatakan “bahwa shalat malam bulan Ramadhan itu, secara sendirian itu lebih aku sukai, dan saya melihat umat di madinah melaksanakan 39 rakaat, tetapi saya lebih suka 20 rakaat, karena itu diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab.

Demikian pula umat melakukannya di makkah dan mereka witir 3 rakaat. Lalu beliau menjelaskan dalam Syarah al-Manhaj yang menjadi pegangan pengikut Syafi’iyah di Al-Azhar al-Syarif, Kairo Mesir bahwa shalat Tarawih dilakukan 20 rakaat dengan 10 salam dan witir 3 rakaat di setiap malam ramadhan.

Mdzhab Imam Maliki

Mengambil penjelasan dari Abdil Barr, beliau sangat terkenal sebagai pengikut madzhab maliki berkata :

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

Artinya : “Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa salat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat. Para ulama berdalil bahwa salat malam tidak ada batasnya, dan salat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silahkan menyedikitkan rakaat dan siapa yang berkehendak maka silahkan memperbanyak rakaat.”

Dari penjelasan diatas diterangkan bahwa sholat tarawih termasuk kategori sholat malam. Dan pelaksanaannya atau rokaatnya boleh 11 ataupun boleh juga lebih.

Mdzhab Imam Hanafi

Mdzhab Imam Hanafi

Mengambil pendapat dari imam Abu Hanifah yang tertulis dalam kitab Thartu At-Tafsrib. Dikatakan bahwa :

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

Artinya : “Abu Hanifah mengatakan, yang afdhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat. Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat salam. Dan makruh lebih dari itu,” (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

Dalam kitab Thartu At-Tafsrib boleh melaksanakan sholat tarahih dua rokaat, apabila sanggup 6 rokaat dan bila sanggup lagi maka boleh 8 rokaat. Namun bilsa melebihi 8 rokaat maka hukumnya makruh Wallahu A’lam.

Mdzhab Imam Hanbali

Mengenai rokaat sholat tarawih dari madzhab imam Hanbali telah diterangkan oleh Ibnu Taimiyah Rohimahullahu Ta’ala berkata :

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

Artinya : “Salat tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai madzhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik. Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri.”

Penutup

Demikianlah penjelasan terkait Niat Sholat Tarawih yang penulis rangkum dalam artikel ayovaksindinkeskdi.id. Semoga rangkuman ini dapat bermanfaat untuk semua ummat muslim hususnya yang sedang belajar tentang Niat Sholat Tarawih. Sekiranya ada kalimat atau penjelasan yang kurang tepat bahkan salah maka penulis dengan hati lapang mohon diluruskan.

Baca Juga :