Mukjizat Al-Qur’an dan Contohnya Dari Segi Bahasa

Mukjizat Al-Qur’an Mukjizat dalam bahasa Arab diambil dari kata “a’jaza” yang memiliki arti melemahkan.

Kemudian terdapat huruf ta’ marbuthoh di akhir kata yang mempunyai makna memperkuat.

Simpulnya, mukjizat merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang tidak sesuai dengan kebiasaan pada umumnya dengan keadaan diluar daya nalar manusia.

Mukjizat diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rosul-Nya saja, sebab untuk ditujukan sebagai objek pendukung bagi mereka dalam menyampaikan ajaran yang benar kepada kaum-kaumnya.

Kalaupun ada seorang manusia biasa yang diberi kelebihan oleh Allah, itu bukan lagi dinamakan sebagai mukjizat. Akan tetapi itu merupakan suatu hidayah dari Allah SWT.

Salah satu mukjizat yang diturunkan Tuhan ‘Azza Wajalla kepada kekasih-Nya ialah dengan berupa kitab suci Al-Qur’an.

Kelebihan itu mempunyai nilai keistimewaan tersendiri dibanding dengan mukjizat dari para nabi dan rosul yang lainnya.

Sebab didalamnya ada suatu kekhususan yang dimana mukjizat tersebut tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Maksudnya, tidak ada ketentuan waktu, tempat, dan siapa saja yang dapat menyaksikan Mukjizat Al-Qur’an yang luar biasa ini melainkan sifatnya yang abadi berlaku untuk seluruh umat manusia hingga tiba akhir zaman.

Hadirnya kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat islam dalam menjalani kehidupan di dunia yang hanya sementara ini.

Mengenal Mukjizat Al-Qur’an

Mengenal Mukjizat Al-Qur'an

Memandang secara garis besar, mukjizat itu dibagi menjadi komponen yang terdiri dari mukjizat material dan mukjizat immaterial.

Mukjizat material (hissiyyah) dapat didefinisikan sebagai suatu kelebihan yang diturunkan oleh Allah kepada utusan-Nya dalam bentuk fisik dan wujudnya terlihat, guna memberikan isyarat terkait kebenaran dakwah yang disampaikan.

Jenis ini bisa juga disebut dengan mukjizat indrawi. Maksudnya adalah kejadian dan peristiwa langka yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Ada ruang dan waktu yang terbatas dalam mukjizat hissiyyah ini, sehingga untuk sekarang hanya meninggalkan kisahnya saja yang dapat kita baca.

Selebihnya, untuk menyaksikan mukjizat ini sudah tidak bisa lagi, karena diturunkan pada waktu tertentu juga karena adanya sebab akibat.

Sedangkan mukjizat immaterial (aqilyyah) dapat didefinisikan sebagai suatu mukjizat yang sifatnya lebih banyak ditopang dengan kemampuan akal berfikir yang logis.

Sebagaimana yang terjadi dalam kasus Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang berisi firman-firman Allah.

Kalam Allah tersebut yang mampu ditangkap oleh indra pada akal manusia, oleh karena itu dinamakan mukjizat aqliyyah.

Mukjizat Al-Qur’an yang Harus Diketahui

Mukjizat Al-Qur'an yang Harus Diketahui

Dilansir dari sebuah buku yang berjudul ” Tafsir Al-Azhar ” karya Hamka, di dalamnya ada sebuah pernyataan mengenai 4 rupa mukjizat Al-Qur’an.

Berikut ini penjelasannya :

Berita Mengenai Proses Terjadinya Bumi Dan Segala Isinya

Kitab suci Al-Qur’an itu mencakup pengetahuan dari segala penjuru, termasuk ilmu terkait proses pembentukan bumi beserta terciptanya segala yang ada di bumi.

Dari Mukjizat Al-Qur’an kita bisa mengetahui asal mula terciptanya bumi, matahari, bulan, serta bintang.

Bahkan lebih dari itu, kitab suci ini menjelaskan proses turunnya hujan beserta pengaruhnya terhadap kesuburan tanah bumi.

Sebagaimana bunyi pada surat Al-A’raf ayat 57 :

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ

Artinya : ” Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan “. (Q. S. Al-A’raf [57]).

Mukjizat Al-Qur’an Yang Menceritakan Kisah Para Nabi Dan Rosul

Pada Al-Qur’an pula diabadikannya beberapa kisah dan peristiwa yang terjadi pada zaman nabi dan rosul.

Segala hal yang termaktub dalam kitab ini telah terjamin sepenuhnya sesuai dengan pernyataan yang benar tiada dustanya.

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW, manusia dambaan lagi panutan bagi umat muslim yang telah diutus oleh Allah sebagai rahmat untuk seluruh umat manusia.

Hal ini telah tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 107 yang berbunyi :

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Yang memiliki makna : ” Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam “. (Q. S. Al-Anbiya’ [107]).

Memiliki Derajat Kalam Yang Tinggi

Mukjizat Al-Qur’an selanjutnya terkait dengan hal fashahah dan balaghah yang dimana isi dalam kitab ini merupakan parkataan (firman) Allah SWT.

Firman Allah dalam Al-Qur’an disusun dari kata per kata kemudian terbentuk sebuah kalimat yang memiliki derajat yang tinggi disetiap kosakatanya.

Sebab susunan isi dari Qur’an ini tidak seperti tulisan yang ada dalam sebuah syair, puisi, apatalagi sebuah prosa. Inilah salah satu alasan mengapa Al-Qur’an disebut sebagai kitab yang suci.

Terdapat Berita Yang Akan Terjadi

Mukjizat Al-Qur’an lainnya, Qur’an berisi serangkaian berita – berita yang ditetapkan oleh Allah terhadap makhluk ciptaan-Nya.

Seperti peristiwa-peristiwa besar yaitu hari kiamat. Namun, disitu Allah hanya menyebutkan gambaran bagaimana keadaan di hari itu.

Tidak berbicara tentang kapan waktu pastinya kejadian hari tersebut.

Manfaat Mukjizat Al-Qur’an Dalam Agama Islam

Manfaat Mukjizat Al-Qur'an Dalam Agama Islam

Secara global, kita telah mengetahui bahwasanya Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dalam bentuk lafadz firman-firman Allah SWT.

Adapun kitab suci ini mengandung hikmah dan manfaat bagi agama islam, diantaranya:

Sebagai Petunjuk (Al-Huda)

Dalam rukun iman yang enam, ada ketentuan iman kepada kitab-kitab Allah SWT seperti Al-Qur’an.

Yang diturunkan oleh Tuhan Robbul ‘Alamin dan dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman bagi diri manusia dalam mengarungi kehidupan.

Khususnya kegiatan yang terkait dengan beribadah kepada Tuhan agar menjadi hamba yang taat serta dirahmati oleh Allah.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Qur’an surat Al-Isra’ ayat 9 :

إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Dengan arti : ” Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar “. (Q. S. Al-Isra’ [9]).

Sebagai Pemisah (Al-Furqon)

Manfaat Al-Qur’an dalam ilmu agama yaitu memberitahukan segala hal yang benar dan salah.

Fungis kitab ini juga sebagai pembeda / pemisah antara yang haq dan yang batil. Jadi, kita bisa mengerti terkait hal yang baik dan boleh dilakukan dengan hal yang tidak baik untuk dilakukan.

Maka sangat bermanfaat bagi ilmu agama agar kita senantiasa tidak terjerumus dalam kejahiliyahan (kebodohan).

Senada dengan bunyi surat Al-Baqarah ayat 213 :

فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Yang artinya : ” Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus “. (Q. S. Al-Baqarah [213]).

Sebagai Obat (As-Syifa)

Beberapa ayat yang dikandung dalam Al-Qur’an dapat menyembuhkan segala penyakit, mau penyakit hati maupun penyakit fisik.

Itu semua tidak lepas dari pertolongan dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa, walaupun hanya sebatas tulisan saja, namun Al-Qur’an dapat memberikan hikmah terhadap siapa saja yang mengamalkannya.

Bahkan sampai pada penyakit pun mampu diobati oleh Al-Qur’an dan itu merupakan salah satu wujud rahmat dari Allah SWT. Wallahu A’lam.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya : ” Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman “. (Q. S. Yunus [57]).

Sebagai Penasehat (Al-Mau’izah)

Berawal dari kisah-kisah yang dialami para nabi dan rosul di zaman dulu, Allah mengabadikan beberapa nasehat, pengajaran dan peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.

Sebagaimana dalam surat An-Nahl ayat 125 :

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Yang berarti : ” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk “. (Q. S. An-Nahl [125]).

Penutup

Demikianlah artikel pendidikan mengenai Mukjizat Al-Qur’an ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat dalam kehidupan.

Dan ucapan terimakasih ayovaksindinkeskdi.id sampaikan kepada kalian yang telah menyisihkan sebagian waktunya untuk mengunjungi serta membaca artikel Mukjizat Al-Qur’an hingga selesai. Dan sampai jumpa di pembahasan selanjutnya..

Baca juga :