Doa Menerima Zakat Fitrah Arab, Latin, beserta Artinya

Doa Menerima Zakat – Wajib bagi umat muslim untuk mengetahui rukun islam dan rukun iman.

Lima hal dasar yang diajarkan agama islam untuk diamalkan oleh penganutnya yang sering disebut dengan rukun islam.

Sedangkan untuk rukun iman, hukumnya wajib diamalkan juga namun bersifat batiniyyah atau keyakinan dalam hati.

5 aspek yang tersusun dari rukun islam itu diumpamakan sebagai pondasi bagi diri manusia sebagai hamba Allah.

Kata pondasi itu merujuk pada keimanan seseorang. Maksudnya adalah ibarat manusia membangun sebuah rumah, kalau tidak memakai pondasi jelas rumah itu tidak kokoh dan cepat runtuh.

Layaknya iman pada hati orang muslim, jika tidak dilandasi dengan lima isi rukun islam itu maka sangat mudah untuk digoyahkan.

Juga dalam melaksanakan amal baik, islam menganjurkan untuk senantiasa diawali atau diiringi dengan do’a agar mendapat keberkahan dan keridhoan dari Allah. Sama halnya dalam membayar zakat fitrah.

Perintah Rukun Islam Ke-4

Perintah Rukun Islam Ke-4

Sebab merupakan salah satu dari aspek kelima dalam rukun islam tadi, umat islam rutin menunaikan ibadah dengan cara membayar dan menerima zakat yang dilaksanakan setiap menjelang Idul Fitri.

Dalam kitab suci Al-Qur’an pun dituliskan sebuah ayat mengenai perintah mendirikan zakat :

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Artinya : “ Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk “. (Q. S. Al-Baqarah [43]).

Lebih-lebih perintah rukun islam yang keempat ini diserukan dalam Al-Qur’an berulang-ulang sebanyak 32 kali.

Maka begitu penting beramal zakat bagi manusia. Karena dengan zakat, kita sedang membersihkan dan menyucikan sebagian harta yang kita miliki.

Doa Menerima Zakat Fitrah Arab Beserta Artinya

Doa Menerima Zakat Fitrah Arab Beserta Artinya

Ada tiga pelaku yang terlibat dalam kegiatan berzakat, yakni seseorang dengan peran sebagai pembayar zakat yang disebut Muzaki dan Amil sebagai orang yang bertugas mengumpulkan zakat dari Muzaki serta satu lagi berperan sebagai penerima zakat yang disebut Mustahik.

Dalam menunaikan salah satu perintah Allah itu, Muzaki dianjurkan untuk berdo’a dengan ketentuan dalam peraturan agama.

Juga bagi Mustahik dianjurkan untuk membaca doa menerima zakat. Hal ini karena zakat mempunyai kaitan dengan amal kebaikan.

Sedangkan dalam islam, semua amal kebaikan itu harus dibalas dengan kebaikan pula. Boleh dalam bentuk harta, namun jika tak mampu bisa digantikan dengan berdo’a.

Akan tetapi, berdoa dengan tulus dan sungguh-sungguh agar Allah membalas kebaikan mereka.

Dalam haditsnya, Nabi Muhammad SAW juga memang menganjurkan untuk mendo’akan orang yang telah membayar zakat sebagai bentuk dan ucapan terima kasih.

Mengutip dari hadits tersebut, Rasulullah telah mengucapkan :

“Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalasnya, doakanlah dia”.

Maka sebagai Mustahik, orang penerima zakat hendaknya membaca doa menerima zakat dari seorang Muzaki.

Doa Setelah Menerima Zakat Dari Orang

Tak hanya dibacakan oleh Mustahik saja, doa menerima zakat pertama ini juga dianjurkan kepada petugas yang menginput data dari dana yang berhasil diterima.

Amil dan orang yang mendapat bagian zakat harus mengucapkan do’a ini setelah menerima kebaikan yang diberi oleh Muzaki.

Bacaan doa menerima zakat fitrah adalah sebagai berikut :

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُوْرًا

Latinnya : “Aajarakallahu Fiimaa A’thoita Wabaaraka Fiimaa Abqoita Waja’alahu Laka Thohuuran”.

Arti : “ Semoga Allah memberikan pahala kepadamu pada barang yang engkau berikan (zakatkan) dan semoga Allah memberkahimu dalam harta-harta yang masih engkau sisakan dan semoga pula menjadikannya sebagai pembersih (dosa) bagimu “.

Rasulullah menganjurkan doa menerima zakat ini kepada umatnya untuk membaca doa sebagai wujud rasa terima kasih kepada pemberi dan bersyukur terhadap Allah Tuhan Semesta.

Doa Menerima Zakat Berdasarkan H. R. Bukhari

Doa menerima zakat fitrah arab yang dipetik dari sebuah hadits riwayat dari Bukhori ini bisa kalian bacakan usai menerima zakat amal.

Bacaan doa menerima zakat bahasa arab tersebut :

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ

Tulisan latinnya : “Allahumma Sholli ‘Alaihim”

Artinya : “ Ya Allah berilah rahmat dan keberkahan atas mereka “.

Doa Menerima Zakat Berdasarkan H. R. Muslim

Adapun doa menerima zakat fitrah yang shahih ini merupakan hasil dari riwayat hadist Muslim yang juga dapat kalian lantunkan setelah mendapat zakat fitrah.

Berdasarkan penelitian yang ayovaksindinkeskdi.id lakukan, bacaan doa menerima zakat yang simple seperti ini banyak dari mereka yang menggunakan do’a yang dianjurkan dalam hadist riwayat Muslim tersebut.

Bacaan doa menerima zakat tersebut :

جَزَا ك الله خَيْرًاكَثِيْرًا

Tulisan latinnya : “Jazakallahu Khoiran katsiran”

Artinya : “ Semoga Allah memberimu balasan kebaikan yang banyak “.

Doa Menerima Zakat Yang Diajarkan Oleh Syekh Dari Banten

Seorang ulama’ Indonesia yang berasal dari daerah Banten dan merupakan imam disebuah masjid bernama Masjidil Harom.

Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani juga menganjurkan kepada mereka yang menerima zakat untuk berterima kasih dengan cara mendo’akan mereka pada Muzaki.

Bacaan doa menerima zakat ajaran Syekh Nawawi :

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Artinya : “ Semoga Allah menyucikan hatimu pada hati para hamba-Nya yang abrar. Semoga Allah bersihkan amalmu pada amal para hamba-Nya yang akhyar. Semoga Allah bershalawat untuk rohmu pada roh para hamba-Nya yang syahid “.

Beliau pun mengutip hadits nabi tentang ibadah zakat. Berikut bunyinya :

وينبغي للآخذ أن يدعو للمعطي لقوله صلى الله عليه وسلم من أسدى إليكم معروفا فكافئوه فإن لم تقدروا على مكافأته فادعوا له أي من أحسن إليكم أي إحسان فكافئوه بمثله فإن لم تجدوا فبالغوا في الدعاء له جهدكم حتى تحصل المثلية

Arti : “ Seyogianya orang yang menerima zakat mendoakan mereka yang menyerahkan zakatnya sesuai hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalasnya, doakanlah dia.’ Dengan kata lain, siapa saja yang berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah ia dengan kebaikan serupa. Jika kalian tidak sanggup, maka doakanlah ia dengan sungguh-sungguh hingga terwujud pembalasan kebaikan yang setara “.

8 Golongan Yang Layak Menerima Zakat (Mustahik)

8 Golongan Yang Layak Menerima Zakat

Untuk memperoleh zakat fitrah, ada syarat-syarat yang ditentukan dalam agama islam bagi seorang Mustahik.

Mereka digolongkan oleh Allah menjadi 8 kelompok sebagaimana yang termaktub dalam kitab suci pada surat At-Taubah ayat 60.

 اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya : “ Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana “.

Apabila dijabarkan, mereka itu adalah :

Orang-Orang Yang Fakir

Mereka merupakan orang yang tidak memiliki harta atau pekerjaan yang layak untuk mencukupi semua kebutuhannya baik dari sandang, papan serta pangan.

Mereka itu orang-orang yang termasuk dalam 8 golongan dalam syarat penerima zakat yang disebutkan dalam Al-Qur’an tadi.

Orang Miskin

Adapun orang miskin yaitu mereka yang mempunyai mata pencaharian namun belum mencukupi kebutuhan hidupnya.

Amil Zakat

Orang yang memiliki tugas mengumpulkan dana zakat yang dibayarkan oleh Muzaki (orang yang menunaikan zakat)

Mualaf

Ialah mereka yang menganut agama lain kemudian dilunakkan hatinya oleh Allah lalu masuk dan memeluk agama islam.

Golongan mereka termasuk salah satu syarat dari seorang Mustahik.

Riqab

Riqab itu memiliki arti memerdekakan. Dalam hal ini Al-Mukatab lah yang berhak menerima zakat dengan tujuan meringani bebannya dan mendapatkan hidup yang layak.

Al-Mukatab merupakan orang yang diperbudak pada awal perkembangan Islam

Gharim Atau Gharimin

Gharimin itu bermakna orang-orang yang terlibat / terlilit utang. Mereka masuk dalam kategori orang yang mempunyai hak untuk mendapat zakat, Mustahik.

Ibnu Sabil

Mereka berasal dari orang-orang yang sedang dalam perjalanan, kehabisan bekal untuk melanjutkan perjalanan.

Maka mereka berhak menerima zakat dari Muzaki.

Fiisabilillah

Kelompok atau Individu yang melakukan kegiatan utama berjuang dijalan Allah dalam misi menegakkan agama islam.

Penutup

Demikianlan ilmu pengetahuan perihal doa menerima zakat dari seorang Muzaki yang harus dibaca bagi Mustahik. Semoga apa yang tertulis di artikel pendidikan ini bisa menuai manfaat kebaikan dalam hidup kita khususnya bagi para pengunjung website kami.

Baca juga: