Terlepas dari genrenya. Buku bisa dibedakan berdasarkan sumber dari inspirasinya. Jadi pada umumnya buku terbagi menjadi dua jenis yaitu buku fiksi dan buku non fiksi. Buku fiksi adalah buku yang sumber inspirasinya berasal dari suatu khayalan atau imajinasi dari penulis.
Sedangkan buku non fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan dengan fakta yang ada. Buku fiksi biasanya banyak dibaca oleh orang-orang sebagai hiburan, karena dengan membaca buku fiksi dapat merangsang otak dalam berimajinasi.
Selain itu, membaca buku fiksi juga lebih bisa membuat penasaran orang-orang, sehingga bisa mendorong orang untuk terus membaca isinya hingga akhir. Oleh sebab itu, banyak orang gemar untuk membaca buku fiksi.
Pengertian dari Buku Fiksi
Buku fiksi adalah karya yang berisikan cerita dari kejadian yang tidak nyata atau sebuah hasil dari khayalan, rekaan dan imajinasi dari seorang penulis. Cerita yang dibuat oleh penulis di dalam buku hanya sebuah fiktif belaka berdasarkan hasil dari imajinasinya.
Bahasa yang digunakan dalam buku fiksi yaitu banyak menggunakan kata-kata kiasan atau bukanlah makna yang sebenarnya. Tujuannya yaitu penulis ingin mengajak pembacanya untuk bisa merasakan dan masuk ke dalam cerita yang dibuat.
Maka dari itu seorang penulis dari buku fiksi harus bisa memberikan gambaran melalui kata-kata yang dirangkainya, agar pembaca tertarik dengan isi ceritanya dan bisa terbawa ke dalam alur cerita.
Seorang penulis buku fiksi memang harus memiliki kemampuan dalam berimajinasi dan juga wawasan yang luas, agar bisa membangun cerita yang bisa membuat banyak orang tertarik untuk membacanya.
Ciri-Ciri Buku Fiksi
Setia sesuatu hal pasti memiliki ciri-ciri yang melekat di dalamnya dan bisa menjadi sebuah identitas, termasuk juga dengan buku fiksi. Cara untuk mengenali sebuah buku termasuk ke dalam jenis buku fiksi atau bukan bisa dengan melihat ciri-cirinya.
Dengan mengetahuinya maka tidak akan bingung lagi untuk membedakan mana yang termasuk buku fiksi dan yang non fiksi. Jadi, beberapa ciri-ciri dari buku fiksi adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan bahasa yang bersifat konotatif
Pada umumnya penggunaan bahasa yang digunakan dalam buku fiksi yaitu bersifat konotatif atau sebuah kata kiasan. Jadi kata-kata tersebut bukanlah makna yang sebenarnya. Tujuan dari penggunaan kata-kata tersebut yaitu untuk membuat tulisan menjadi indah.
Karena bahasa yang bersifat konotatif bisa memberikan tambahan mengenai nilai pada rasa. Sehingga pembaca bisa merangsang imajinasi dari pembaca dan akan membuat tulisan di dalamnya terkesan lebih hidup.
2. Memiliki sifat imajinatif
Buku fiksi memuat sebuah cerita di dalamnya yang bersifat imajinatif. Artinya semua isi dari tulisan yang dibuat oleh penulis merupakan sebuah karangan atau rekaan hasil dari imajinasi. Penulis bebas menuangkan segala pemikiran dari imajinasinya menjadi sebuah tulisan.
3. Kebenarannya bersifat relatif
Isi yang terdapat dalam buku merupakan cerita yang bersifat imajinatif, hal tersebut yang membuat kebenaran dari tulisan di dalamnya itu relatif. Artinya tulisan tersebut masih belum bisa diketahui mengenai kebenaranya, hal tersebut tergantung dari perspektif dari masing-masing pembaca.
4. Tujuannya yaitu menyasar emosi pembacanya
Karya yang bersifat fiksi pada umumnya banyak yang menyasar perasaan atau emosi dari pembacanya, jadi bukan logikanya. Hal tersebut dikarenakan sebuah buku fiksi ditulis agar bisa melibatkan emosi bagi pembacanya.
Maka dari itu, dalam menulis karya yang bersifat fiksi harus bisa mengembangkan alur di dalamnya dengan baik, serta harus bisa mengeksplor mengenai pemilihan kata atau gaya bahasa yang digunakan. Sehingga pembaca akan tersentuh hatinya pada saat membaca tulisan tersebut.
5. Tidak ada sistem baku di dalamnya
Ciri terakhir dari buku fiksi adalah tidak memiliki sistem yang baku di dalamnya. Hal tersebut disebabkan karena dalam karya fiksi kata-kata yang digunakan cenderung lebih bebas.
Penulis dapat mengungkapkan dan mengekspresikan hasil pemikirannya ke dalam sebuah tulisan, melalui rangkaian kata di dalamnya yang dibuat semenarik mungkin, tanpa harus mengikuti aturan-aturan dari sistem baku yang ada.
Unsur-Unsur dari Buku Fiksi
Buku fiksi juga memiliki unsur-unsur sebagai penyusun cerita di dalamnya. Bagi yang ingin menjadi seorang penulis buku fiksi, mengetahui mengenai unsur-unsur dari buku fiksi menjadi hal penting yang harus dilakukan.
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat pada buku fiksi:
1. Tema
Tema merupakan sebuah gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam sebuah cerita atau tulisan. Tema juga bisa diumpamakan menjadi sebuah pondasi pada saat membangun rumah. Jadi tema menjadi hal paling penting yang harus ada dalam sebuah tulisan.
Tujuan dari adanya tema dalam tulisan yaitu untuk membangun isi yang terdapat di dalamnya. Tema juga menjadi salah satu hal utama yang dilihat oleh pembaca pada saat memilih sebuah bacaan. Apabila tema di dalamnya menarik maka pembaca juga akan tertarik untuk membacanya,
Jenis pilihan tema yang akan dipilih bisa mengenai persoalan dalam moral, agama, sosial budaya, teknologi, etika, maupun tradisi yang memiliki kaitan sangat erat dengan kehidupan.
Selain itu, tema bisa berupa sebuah pandangan dari penulis, ide, maupun keinginan seorang penulis untuk menyiasati sebuah persoalan yang muncul.
2. Latar
Unsur selanjutnya yang terdapat buku fiksi adalah latar. Latar sendiri merupakan sebuah keterangan yang menjelaskan mengenai waktu, tempat dan suasana yang terdapat dalam sebuah cerita.
Fungsi dari latar juga bisa membantu dalam menghidupkan cerita di dalamnya, sehingga bisa membuat cerita menjadi seolah-olah benar terjadi. Selain itu, latar juga bisa memberikan penjelasan mengenai konteks dari suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam cerita.
3. Alur
Alur merupakan sebuah rangkaian dari peristiwa atau kejadian yang dialami oleh setiap tokoh di dalam cerita. Dalam sebuah alur cerita memuat sebuah konflik yang bisa menggambarkan mengenai pertentangan yang terjadi antara tokoh di dalamnya, sehingga bisa menimbulkan ketegangan.
Penambahan konflik di dalam cerita bisa menambah bumbu tersendiri yang membuat tulisan menjadi lebih menarik. Pembaca akan dibuat penasaran pada saat membaca tulisan tersebut, karena di dalamnya terdapat proses untuk menuju klimaks dan antiklimaks.
4. Tokoh
Tokoh merupakan setiap individu yang terdapat di dalam sebuah cerita yang memiliki karakter sendiri-sendiri. Dalam sebuah cerita karakter dari tokoh terbagi menjadi 3 jenis yaitu ada antagonis, protagonis dan juga tritagonis.
Antagonis merupakan sebuah tokoh yang memiliki karakter yang negatif atau buruk. Sebaliknya untuk protagonist merupakan sebuah tokoh yang memiliki karakter yang baik dan juga positif. Sedangkan untuk tritagonis yaitu sebuah karakter yang menjadi penengah.
5. Gaya bahasa
Salah satu unsur selanjutnya dalam buku fiksi adalah gaya bahasa. Pengertian dari gaya bahasa yaitu sebuah cara bagi seorang penulis untuk menyampaikan sebuah cerita. Biasanya penulis banyak menggunakan gaya bahasa melalui penggunaan majas tertentu.
Contoh dari jenis majas yang banyak digunakan oleh banyak penulis yaitu ada majas sindiran, perbandingan, pertentangan hingga penegasan. Penggunaan gaya bahasa tertentu juga bisa menjadi ciri khas yang menjadi identitas dari seorang penulis.
Jadi pembaca bisa langsung mengenali seorang penulis hanya dengan membaca hasil karyanya. Maka pemilihan gaya bahasa menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bagi seorang penulis.
6. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari penulis kepada pembacanya melalui sebuah cerita yang ditulisnya. Unsur ini yang membuat buku fiksi berbeda dengan jenis buku lainnya.
Amanat yang terdapat dalam cerita bisa diambil apabila sudah membaca isi dari ceritanya secara menyeluruh, karena biasanya pesan tersebut bersifat tersirat.
Contoh-Contoh dari Buku Fiksi
Berikutnya yaitu mengenai contoh-contoh dari buku fiksi yang bisa ditemukan di berbagai toko buku, yaitu sebagai berikut:
1. Novel
Novel merupakan sebuah karangan yang bersifat fiksi dimana, di dalamnya menceritakan mengenai seorang tokoh utama dengan tambahan konflik atau permasalahan yang termuat di dalam cerita. Sehingga alur dibuat dengan proses menuju ke klimaks dari cerita.
Akhir dari cerita di dalam novel biasanya berupa sebuah penyelesaian mengenai konflik atau masalah tersebut. Maka dari itu membaca sebuah novel tidak hanya untuk hiburan saja, tetapi juga bisa memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan di dalamnya.
Karena cerita yang dibangun biasanya terinspirasi dalam kehidupan nyata, jadi di setiap paragrafnya akan terselip sebuah pembelajaran, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa alasan lainnya yang membuat banyak orang senang untuk membaca novel yaitu bisa memberi ruang bagi pembaca untuk berimajinasi dan juga salah satu cara untuk menemukan jati diri.
Selain itu, manfaat dari novel yang tidak kalah penting yaitu bisa membantu dalam meningkatkan kemampuan dalam menulis, karena kosakata yang dimiliki bisa semakin bertambah.
2. Cerpen
Cerpen atau kepanjangan dari cerita pendek, yang merupakan sebuah karangan bersifat fiksi dan memiliki isi cerita lebih sedikit jika dibandingkan dengan novel. Daya tarik dari cerpen yaitu isinya yang terbilang pendek jadi bisa dibaca dalam sekali duduk saja.
Selain itu, cerpen juga bisa menjadi awal pembelajaran bagi seorang penulis untuk menghasilkan suatu karya tulisan, karena ceritanya yang tidak terlalu panjang jadi bisa menggunakan konflik yang sederhana dan tidak terlalu rumit.
Cerpen biasanya banyak ditemukan dalam berbagai media cetak seperti majalah ataupun koran.
3. Roman
Roman merupakan sebuah karya yang bersifat fiksi dimana di dalamnya terdapat tokoh dengan alur cerita yang rinci dan juga mendalam. Roman menjadi salah satu buku fiksi yang banyak mengandung hikmah di dalamnya dan biasanya cenderung menceritakan mengenai kisah klasik.
Tujuan dari penulisan roman yaitu memberikan sebuah pandangan terhadap karakter di dalamnya, lengkap dengan kisah hidupnya secara utuh.
Roman dibuat apa adanya tanpa usaha untuk menutupi sebuah kejadian yang dialami oleh sang tokoh, namun menyajikan sesuatu yang indah termasuk juga mengenai kehidupan di dalamnya terutama dalam hal masalah sosial dari tokoh.
4. Dongeng
Dongeng merupakan sebuah cerita rakyat yang memiliki cakupan yang sangat beragam, serta bisa berasal dari masyarakat, kelompok dari etnis dan wilayah tertentu, yang terdapat di seluruh belahan dunia.
5. Puisi
Salah satu contoh buku fiksi adalah kumpulan puisi yang dijadikan satu menjadi sebuah buku. Buku yang berisikan mengenai kumpulan puisi juga banyak diminati oleh orang.
Pengertian dari puisi sendiri yaitu sebuah karya sastra yang menggunakan gaya bahasa tertentu yang bisa mendukung keindahan dari hasil tulisan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat puisi diantaranya yaitu ada rima, irama, dan juga penyusunan mengenai bait dan larik.
Buku fiksi adalah suatu hasil karya berdasarkan imajinasi dari seorang penulis, jadi cerita di dalamnya hanya sebuah karangan belaka. Contoh dari buku fiksi yang bisa ditemui di berbagai toko buku ada banyak, salah satunya yaitu novel yang menjadi bacaan buku fiksi paling populer.
Baca Juga Artikel Lainnya:
- Cerita Hikayat Lengkap Singkat dan Memiliki Pesan Moralnya
- Cerita Fantasi Pendek Beserta Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri Dll
- 7 Cerita Fabel Singkat dan Memiliki Pesan Moralnya
- Pidato Persuasif Singkat Berbagai Tema (Yang Baik dan Benar)
- Struktur Pidato : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Contohnya
- Teks Laporan Percobaan Contoh Pembuatan Yang Benar