Apa Itu Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab & Pengobatannya

Ayovaksindinkeskdi.id – Tahukah apa itu Sindrom TouretteSeperti apa gejala dan penyebab Sindrom Tourette? Untuk mengetahui lebih jelas terkait sindrom ini, bisa menyimak pembahasan di Ayovaksindinkeskdi.

Beberapa waktu terakhir, Sindro Tourette sempat menjadi perbincangan atau trending topic di beberapa media. Sebab, penyakit ini diidap oleh beberapa artis Hollywood, di antaranya Billie Eilish dan Lewis Capaldi.

Sindrom ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak, dan akhirnya berlanjut hingga dewasa. Penyakit ini lebih kerap terjadi pada laki-laki dari wanita. Sindrom ini disebabkan karena ketidakseimbangan zat kimia di otak, yang mengendalikan suara dan gerakan tubuh.

Hal tersebut dapat terjadi karena faktor lingkungan atau genetik. Sindrom ini seringkali disertai dengan kondisi lain, yakni OCD, ADHD, atau gangguan perilaku lain. Sindrom Tourette ini tak bisa disembuhkan, namu terdapat beberapa cara untuk mengelola gejalnya.

Beberapa obat tertentu bisa membantu mengurangi suara dan gerakan yang tak terkendali. Selain itu, penderita sindrom ini bisa melakuka terapi, yang dapat membantu mengontrol perilaku impulsif, juga meningkatkan kemampuan sosialnya.

Untuk mengenal lebih jauh apa yang dimaksud dengan Sindrom Tourette, kami akan memberikan penjelasan terkait pengertian, gejala, dan penyebab penyakit ini.

Sindrom Tourette Adalah

apa-itu-sindrom-tourette

Untuk yang bertanya apa itu Sindrom Tourett? Sindrom Tourette merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi saraf dan otak. Sindro ini biasanya telah berkembang sejak anak usia dini, mulai dari dua tahun hingga 14 tahun. Namun, bisa membaik saat dewasa. Sindrom Tourette menyebabkan penderitanya membuat suara atau gerakan secara tiba-tiba yang disebut dengan tics.

Apa itu tics? Tics merupakan gerakan yang tak disengaja. Sehingga, orang tersebut tak bisa mengontrol atau mencegak suara atau gerak tersebut. Tics omotorik biasanya ditandai dengan gerakan tubuh, contohnya mengangkat bahu. Sementara, tics vokal ditandai dengan suara membersihkan tenggorokan. Tics motorik cendrung lebih dulu berkembang sebelum tics vokal.

Orang dengan sindrom ini mempunyai kombinasi tics motorik dan vokal. Contoh selain mengangkat bahu yakni, mengedipkan mata. Dan tics vokal lain seperti mengucapkan kata-kata yang menyinggung. Tindakan tersebut bisa bervariasi, tergantung dengan frekuensi dan tingkat keparahannya.

Sindrom ini akan memburuk jika si penderita tengah stres, sakit, cemas, bersemangat, atau lelah. Kondisi tersebut bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Gejala Penyakit Sindrom Tourette

Gejala Penyakit Sindrom Tourette

Setelah mengetahui apa itu Sindrom Tourette selanjutnya kita akan membahas gejala Sindrom Tourette. Dimana gejala utamanya yakni vokalisasi atau gerakan yang mendadak dan berulang-ulang. Gejalanya pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat. Tentunya sindrom ini memengaruhi kualitas hidup si penderita.

Tics yang terjadi pada sindrom ini bisa dibedakan menjadi tics kompleks dan sederhana. Pada tics yang sederhana, gerakan melibatkan sedikit kelompok otot. Sedangkan yang kompleks, melibatkan banyak kelompok otot.

Tics sederhana itu gejala motorik yang kerap ditemukan adalah kedipan mata, mengangkat bahu, sentakan kepala, kedutan hidung, pandangan mata yang beralih, dan gerakan mulut yang aneh. Sedangkan gejala vokal yang umum yaitu batuk, mengerang, menggonggong, dan berdeham.

Untuk tics kompleks, gejala motorik yang kerap ditemukan yakni mengendus barang dan menyentuh, melangkah dengan pola tertentu, gerakan yang berulang, memutar badan atau membungkuk, gerakan senonoh, dan melompat.

Menggunakan kata-kata kasar, mengulang perkataan orang lain, dan mengumpat menjadi salah satu gejala vokal yang mudah diperhatikan si penderita.

Penyebab Sindrom Tourette

Penyebab sindrom belum diketahui secara pasti, namun diduga kuat mengarah kepada kombinasi faktor lingkungan dan genetik. Diduga ada ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan terjadinya sindrom tersebut.

Berikut adalah risiko Sindrom Tourette:

  • Riwayat keluarga. Jika mempunyai riwayat keluarga sindrom ini atau gangguan tics lain, bisa meningkatkan risiko mengembangkan sindrom tersebut.
  • Jenis kelamin. Sindrom ini lebih banyak menyerang laki-laki, yakni sekitar tiga sampai empat kali lebih memungkinkan. Dibanding dengan perempuan untuk mengembangkan sindrom ini.

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

Tidak ada penanganan yang definitif untuk sindrom ini. Namun, pengobatan yang bisa dilakukan hanya untuk meringankan gejalanya saja. Secara umum, pengidap sindrom ini akan diberikan obat-obatan psikotoik. Hal ini denga tujuan untuk menurunkan kadar dopamin yang ada di dalam otak. Sehingga, penderita dapat mengontrol tics.

Botox bisa diberikan untuk meredakan gejala sindrom yang melibatkan otot. Stimulan methylphenidate bisa untuk mengatasi gejala ADHD yang mengindap sindrom ini. Terkadang, dokter akan memberikan resep obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Di mana bisa membantu mengatasi gejala serangan impulsif. Selain itu, ada antidepresan yang bisa diberikan untuk mengatasi gangguan mood atau kecemasan.

Untuk sindrom terkait kondisi psikologis, maka penangan terapi kebiasaan dan kognitif bisa dilakukan untuk meredakan gejala. Dan bisa membantu pengidap sindrom menangani dampak psikologisnya.

Demikian penjelasan mengeani apa itu Sindrom Tourette, beserta gejala dan penyebabnya. Semoga mudah dipahami ya.

Baca Juga: