Apa Itu Child Grooming Adalah Artinya: Waspada, Ini Ciri Pelaku

Ayovaksindinkeskdi.id – Apa itu child grooming? Para orang tua harus waspada terhadap child grooming yang tengah marak terjadi.

Pelecehan seksual tidak hanya bisa terjadi kepada orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami pelecehan seksual. Istilah pelecehan seksual terhadap anak-anak disebut juga dengan child grooming.

Beberapa waktu terakhir, media sosial tengah ramai membicarakan soal gaya pacaran aktris muda Sandrinna Michelle yang baru berusia 15 tahun. Sandrinna Michelle menjalin hubungan asmara dengan aktor Junior Roberts yang berusia 22 tahun.

Keduanya baru-baru ini mempublikasikan hubungan asmara mereka di media sosial. Mereka tak segan mengunggah foto kemesraan ke media sosial. Alih-alih mendapatkan pujian, hubungan asmara Sandrinna dan Junior justru menuai cibiran dari publik.

https://www.ayovaksindinkeskdi.id/apa-itu-child-grooming-/(opens in a new tab)
Ilustrasi. (Canva.com)

Sebagian besar warganet menilai jika gaya pacaran Sandrinna Michelle dan Junior Roberts dianggap terlalu berlebihan. Terlebih, Sandrinna masih masuk ke dalam kategori anak di bawah umur.

Warganet pun menyebut jika hal tersebut adalah tindakan child grooming. Lantaran bis menimbulkan dampak negatif untuk psikologis pada anak.

Lantas sebenarnya apa artinya child grooming? Apa dampak negatifnya? Dan kenali ciri-ciri pelaku child grooming yang harus diwaspadai oleh orang tua. Simak penjelasannya di Ayovaksindinkeskdi.

Apa Itu Child Grooming

Child grooming adalah upaya orang dewasa untuk membangun suatu hubungan, ikatan emosional, kepercayaan dengan seorang anak atau remaja yang bukan darah dagingnya. Namun, hal ini dilakukan dengan tujuan negatif yakni agar bisa melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak tersebut.

Pelaku child grooming bisa dilakukan oleh siapa saja dengan berbagai bentuk. Mulai dari orang terdekat, guru, pelatih olahraga, senior, mentor, guru les, hinga orang yang tidak dikenal.

Selain memanipulasi anak dengan tujuan seksual, pelaku child grooming sengaja memainkan emosional anak hingga mentalnya terpuruk, yang bisa masuk ke dalam kekerasan psikis.

Salah satu contohnya, pelaku child grooming memiliki hubungan dengan keluarga si korban untuk membangun pondasi kepercayaan, hingga si korban tak sadar jika tengah dimanipulasi. Hal tersebut bisa membuat pelaku melancarkan aksinya untuk melakukan pelecehan seksual kepada korban di kemudian hari.

Tindakan manipulatif hanya dijadikan cara agar bisa menjalin hubungan asmara dengan korban. Padahal hubungan tersebut hanya kedok dari eksploitasi seksual, emosional, dan pelecehan yang berdampak buruk ke kehidupan seseorang.

Orang yang mengencani anak di bawah umur 18 tahun adalah sebuah tindakan child grooming atau kekerasan seksual kepada anak. Meskipun, si pelaku beralasan hanya ingin mencari kesenangan dan mencari teman ngobrol.

Banyak anak-anak di bawah umur terbuai dengan sikap orang dewasa yang mengencani meraka. Hal itu dengan alasan jika mereka lebih dewasa, pengertian, tidak egois dan mudah mengalah, atau selalu memberikan apresiasi dan penghargaan lebih kepada di korban. Nyatanya, hal itu bukanlah hal yang tepat untuk memperlakukan anak-anak di bawah umur dan bisa dikatakan sebagai tindakan manipulatif.

Dampak Child Grooming

Jika seorang anak sudah menjadi korban pelecehan seksual, maka akan membuat perasaan si anak menjadi campur aduk atau tak menentu.

Pasalnya, pelaku tertarik dan menunjukkan kasih sayangnya kepada si anak, dengan cara yang berbeda dari orang dewasa lainnya. Selain itu, pelaku biasanya dengan sengaja memperbolehkan si anak melakukan hal yang tak dilakukan oleh orang dewasa.

Korban dari pelecehan seksual terhadap anak ini akan mengalami beberapa dampak buruk dari tindakan si pelaku. Mulai dari cemas atau sulit untuk berkonsentrasi hingga sulit tidur. Lama kelamaan, korban akan menarik diri dari lingkungan, emosional, dan tidak komunikatif.

Untuk dampak negatif jangka panjang, anak-anak tersebut akan hidup dalam kecemasan dan mengalami depresi. Bahkan hal itu akan dirasakan hingga mereka dewasa, karena merasa trauma.

Orang Tua Harus Waspada, Ini Ciri-ciri Pelaku Child Grooming

  • Sering memberikan perhatian kepada anak dengan memberikan hadiah, yang membuat anak merasa sangat spesial.
  • Membuat anak dan orang tua merasa hutang budi karena selalu menunjukkan bantuan.
  • Di tempat yang sangat privat selalu mencuri kesempatan untuk berduaan dengan anak atau korban.
  • Berani melakukan kontak fisik yang dinilai tidak pantas, di antaranya membelai, memeluk, menggelitik, atau mengelus.
  • Memberikan korban dengan pembahasan atau tindakan seksual.

Anak-anak di bawah umur saat ini dianggap dewasa sebelum umur. Perkembangan zaman semakin modern membuat anak-anak di bawah umur bersikap di luar usianya, berpakaian dewasa, hingga menjalin hubungan asmara lebih dari orang dewasa.

Oleh karena itu, para orang tua yang kini masih memiliki anak perempuan di bawah umur harus lebih ekstra hati-hati terhadap pergaulan anak-anak saat ini. Pantau selalu anak-anak agar tidak terjerumus ke jalan yang salah dan mengalami tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang dewasa.

Demikian penjelasan mengenai apa itu child grooming, apa saja dampaknya, dan ciri-ciri pelakunya. Semoga membantu ya.

Baca Juga: