Tes Poligraf – Arti, Cara Kerja & Keakuratan Hasilnya Ada Disini

Ayovaksindinkeskdi.id – Masyarakat kini tengah ramai mencari arti tes poligraf setelah persidangan Ferdy Sambo, kasus pembunuhan Brigadir J yang baru saja digelar.

Poligraf sendiri memiliki arti alat yang digunakan untuk mendeteksi kebohongan atau kejujuran dari seseorang.

Publik pun ramai memperbincangkan hasil tes poligraf Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hingga Kuat Maruf.

Tes Poligraf

Ahli poligraf Polri, Aji Febrianto Ar-Rosyid membeberkan hasil dari tes poligrafi terhadap lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Yang hasilnya terindikasi jujur pengakuannya hanya kepada dua tersangka yakni Richard Eliezer dan Ricky Rizal.

Sementara ketiga terdakwa lainnya, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Kuat Maruf.

Hasil tes poligraf itu disampaikannya saat JPU menghadirkannya untuk menjadi saksi dalam siding kasus pembunuhan berencana tersebut.

Berikut hasil tes poligraf dari kelima tersangka kasus pembunuhan:

– Ferdy Sambo hasilnya minus 8

– Putri Chandrawathi hasilnya minus 25

– Richard Elizier hasilnya plus 13

– Ricky Rizal hasilnya plus 11 dan 19

– Kuat Maruf hasilnya plus 9 dan minus 13

Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu tes poligrafi. Ayovaksindinkeskdi.id akan menjelaskan terkait tes poligrafi di bawah ini.

Arti Tes Poligraf yang Dipakai di Persidangan Ferdy Sambo

Poligraf merupakan suatu perangkat untuk mengumpulkan dan memungkinkan analisis respons fisiologis manusia dari sensor. Di mana terhubung secara fisik dengan seseorang yang diperiksa.

Tes poligraf merupakan suatu tes dengan menggunakan alat investigasi dan screening. Alat ini sebagai pendukung pekerjaan penegak hukum dan Lembaga lain untuk mendeteksi penipuan.

Tes ini juga sebagai alat penunjang penyidikan tindak pidana dan sumber informasi dalam pemeriksaan keamanan.

Cara Kerja Tes Poligraf Untuk Mendeteksi Kebohongan

Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi suatu tindakan penipuan di mana pesertanya menjawab serangkaian pertanyaan yang disediakan.

Alat ini nantinya akan menampilkan hasil respons fisiologis yakni perubahan pernapasan, berkeringat, detak jantung, dan lain-lain. Respons fisiologis itu dipicu Ketika seseorang berbohong dari yang seharusnya.

Instrumen elektroda sensitive atau cardio cuffs dipasangkan kepada peserta dan ada variable denyut nadi, tekanan darah, aliran darah, dan lainnya.

Rangkaian variable itu diukur saat pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada peserta.

Hasilnya adalah nilai numerik diberikan pada setiap respons untuk menyimpulkan apakah peserta mengatakan dengan jujur atau sebenarnya, tidak pasti, atau menipu.

Konon, tes ini pertama kali dilakukan pada abad ke-19 oleh Cesare Lombroso, kriminolog Italia. Di jaman itu, tes ini menggunakan mesin untuk mengukur perubaha terkanan darah pada tersangka criminal selama menjalani interograsi.

Apakah Hasil Tes Poligraf Akurat?

Hasil tes ini elum terbukti secara ilmiah memiliki tingkat keberhasilan 100 persan dan masih diperdebatkan di bidang medis.

Akan tetapi, agen investigasi baru-baru ini berusaha menggunakan tes poligraf dalam melakukan investigasi.

Dan tes ini dinilai sebagai alternatif lebih ringan dari tingkat ketiga atau penyiksaan untuk menggali kebenaran dari tersangka.

Meski begitu, hasil tes ini tak bisa dianggap sebagai pengakuan.

Namun bisa diterima sebagai bukti dari informasi dan materi apa pun yang kemudian ditemukan dengan bantuan tes secara sukarela.

Itulah berita mengenai arti tes poligraf. Semoga membantu ya.

Baca Juga: