Niat Puasa 1 Muharram Bahasa Arab, Latin dan Artinya Lengkap

Niat Puasa 1 Muharram Pertanda bahwa terjadinya pergantian tahun dalam kalender islam, sering disebut dengan tahun hijriyah / tahun baru islam.

Dalam islam, pada tanggal 1 Muharram ini merupakan hari memperingati hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.

Merujuk Kementerian Agama, untuk tahun 2023 pengawal bulan Muharram jatuh pada tanggal 19 Juli 2023.

Di kalangan masyarakat suku Jawa, tahun baru islam pada 1 Muharram ini dikenal sebagai malam 1 suro.

Banyak keutamaan yang bisa kita manfaatkan dari datangnya bulan Muharram, salah satunya melaksanakan ibadah puasa.

Sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadits dengan bunyi :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya : “ Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam “. (HR Muslim).

Niat Puasa 1 Muharram Arab dan Latin

Niat Puasa 1 Muharram Arab dan Latin

Berpuasa pada bulan Muharram hukumnya sunnah bagi umat muslim. Namun demikian, Muharram juga termasuk salah satu bulan yang mengutamakan amalan untuk berpuasa.

Bahkan sampai dikatakan bahwasanya bulan Muharram itu sebaik-baiknya bulan untuk melaksanakan ibadah puasa setelah Ramadhan.

Seperti bunyi dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata :

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya : “ Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram “(H. R. Muslim).

Tuhan Robbul-‘Alamin juga menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi seluruh umat muslim yang telah melakukan amalan-amalan baik di bulan Muharram termasuk puasa sunnah.

Puasa sunnah di bulan Muharram boleh dilaksanakan mulai tanggal 19 Juli 2023, atau yang sedang berhalangan juga bisa berpuasa pada pertengahan maupun pengakhir bulan tersebut.

Dengan niat puasa 1 Muharram :

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latinnya berbunyi : “Nawaitu Shoumal Muharrom Lillahi Ta’ala”.

Arti : “ Saya niat berpuasa Muharram karena Allah Ta’ala “.

Selain puasa ini, ada beberapa jenis puasa yang dapat dilaksanakan di bulan Muharram. Berikut akan disebutkan beserta lafadz niatnya.

4 Niat Berpuasa Di Bulan Muharram

4 Niat Berpuasa Di Bulan Muharram

Sepanjang hadirnya bulan Muharram, ada banyak Niat Puasa 1 Muharram yang bisa kita amalkan dalam mengharap barokah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa jenis puasa ini dikerjakan pada bulan yang sama yaitu bulan Muharram, hanya berbeda pada waktunya saja. Sebab mereka mempunyai masa-masa puasanya sendiri.

Inilah beberapa niat puasa di bulan Muharram yang bisa kita amalkan.

Niat Puasa Tasu’a

Puasa Tasu’a mulanya disunnahkan oleh Rasulullah SAW dalam mengamalkannya, yaitu sebagai pembeda dari orang-orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa Asyura’ saja.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam sebuah riwayat hadits  yang berbunyi :

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Yang artinya : “ Sungguh jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tanggal 9 dan 10 (Muharram) “. (HR Ahmad).

Amalan puasa Tasu’a ini sebagai penggandeng puasa Asyura’, sebab waktu pelaksanaan puasa Tasu’a adalah jatuh pada tanggal 27 Juli yang mana pada malam itu bisa berniat untuk puasa Asyura’ keesokan harinya.

Berikut lafadz niat puasa Tasu’a :

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Tulisan latinnya : “Nawaitu Shouma Tasu’a Sunnata Lillahi Ta’ala”.

Artinya : “ Saya niat berpuasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala “.

Niat Puasa Asyura

Puasa Asyura’ apabila dilihat dari kalender umum, jatuh pada malam 27 Juli hingga 28 Juli 2023. Puasa ini dilaksanakan pada 10 Muharram setelah waktunya puasa Tasu’a.

Bagi semua orang yang ingin berpuasa Asyura’, maka boleh melantunkan niat dari malam hari hingga siang hari sebelum masuk waktu zawal.

Waktu zawal itu merupakan waktunya matahari tergelincir ke arah barat.

Namun, membaca niat pada siang hari tentunya harus dengan syarat belum melakukan hal-hal yang mampu membatalkan puasa sejak terbitnya sang fajar (masuk waktu subuh).

Berikut lafadz niat puasa Asyura’ :

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latinnya berbunyi : “Nawaitu Shouma Asyura-a Lillahi Ta’ala”.

Dengan arti : “ Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’ala “.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Berbeda dari puasa sunnah yang telah disebutkan diatas, puasa Ayyamul Bidh ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut pada tiap bulannya.

Hal itu sejalan dengan sabda Rasulullah SAW dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang berbunyi :

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Dengan arti : “ Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) “. (HR Tirmidzi).

Mengutip dari sebuah hadits yang diceritakan oleh Ibnu Milhan Al-Qoisiy, pahala untuk seorang yang mengamalkan puasa Ayyamul Bidh disetarakan dengan berpuasa selama 1 tahun.

Maka dari itu, amalkanlah puasa ini pada tanggal 13, 14, dan 15 Muharram 1445 H yang bertepatan dengan 31 Juli, 1 Agustus sampai 2 Agustus 2023.

Dengan diawali niat :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Lafadz latinnya : “Nawaitu Shouma Ghadin Ayyamal Bidhi Sunnatan Lillahi Ta’ala”.

Artinya : “ Saya niat berpuasa sunnah Ayyamul Bidh esok hari karena Allah Ta’ala “.

Niat Puasa Senin Kamis

Puasa di hari senin dan kamis juga termasuk kedalam amalan puasa sunnah pada bulan Muharram yang bisa kalian laksanakan mulai tanggal 2 Muharram dan seterusnya.

Lafadz niat puasa di hari senin :

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Tulisan latinnya : “Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnata Lillahi Ta’ala”.

Artinya : “ Saya niat berpuasa sunnah di hari senin karena Allah Ta’ala “.

Kemudian niat berpuasa di hari kamis, lafadz niatnya adalah :

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Tulisan latinnya : “Nawaitu Shouma Yaumal Khomis Sunnata Lillahi Ta’ala”.

Artinya : “ Saya niat berpuasa sunnah di hari kamis karena Allah Ta’ala “.

Doa Buka Puasa Bulan Muharram

Doa Buka Puasa Bulan Muharram

Selain membaca niat untuk berpuasa esok hari, ketika berbuka puasa juga dianjurkan untuk membaca do’a.

Begitu halnya saat puasa bulan Muharram, ada bacaan do’a ketika hendak berbuka yang diambil dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud :

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Latinnya berbunyi : “Dzahabaz Zhama’u Wabtallatil ‘Uruqu Wa Tsabatal Ajru, Insyaallah”.

Artinya : “ Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan, Insya Allah ” (HR Abu Daud).

Ataupun boleh juga melantunkan do’a yang biasa dibaca ketika berbuka puasa pada bulan suci Ramadhan.

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت

Latinnya : “Allahumma Laka Sumtu Wabika Amantu Wa ‘Ala Rizqika Aftortu Birahmatika Ya Arhamar Rahimin”.

Artinya : “ Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang “.

Keutamaan Puasa Bulan Muharram

Keutamaan Puasa Bulan Muharram

Adapun amalan-amalan yang baik dan bahkan menjadi anjuran Nabi Muhammad SAW kepada semua umatnya mempunyai keutamaan masing-masing.

Berikut ini terdapat beberapa keutamaan dalam mengamalkan puasa di bulan Muharram, diantaranya :

Sebagai Pembeda Dari Umat Yahudi

Pada mulanya, Rasulullah SAW menjadikan puasa di bulan Muharram itu sunnah, untuk membedakan dengan kaum Yahudi.

Khususnya pada hari sebelum dan hari sesudah puasa Asyura’. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits :

   عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)  

Artinya : “ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya “. (HR Ahmad). 

Memperoleh Pahala Sebulan

Sehari mengamalkan puasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa selama 30 hari atau sebulan.

Hal itu sesuai dengan isi dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imama Thabrani :

   عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني)  

Artinya : “ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’ “. (H. R. Thabrani).

Meleburkan Dosa Selama Setahun

Khusus keutamaan untuk amalan berpuasa Asyura’ pada bulan Muharram adalah sebagai pelebur dosa selama setahun yang lalu.

Keterangan itu sesuai dengan isi hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :

   عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya : “ Diriwayatkan dari Abu Qatadah Radiyallahu ‘Anhu : Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu menjawab : Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat “. (H. R. Muslim).

Penutup

Mungkin cukup sekian pengtahuan mengenai niat puasa 1 Muharram. Semoga dengan adanya artikel Pendidikan ini, dapat membantu kalian dalam mengamalkan puasa di bulan Muharram.

Ayovaksindinkeskdi.id mengucapkan banyak terimakasih kepada kalian telah membaca artikel Niat Puasa 1 Muharram ini hingga selesai, dan sampai bertemu di pembahasan selanjutnya.

Baca juga: