Gerak semu harian matahari adalah salah satu fenomena alam yang dituduh membuat suhu di bumi jadi lebih panas. Fenomena alam satu ini sebenarnya sangat terlihat dan bisa dirasakan dalam keseharian.
Selain adalah selain ada gerak semu harian matahari, ada juga yang dinamakan dengan gerak semu tahunan matahari. Sebagaimana cara penyebutannya yang berbeda, gerak semu yang harian dengan gerak semu yang tahunan ini juga berbeda.
Lalu apa maksud gerak semu harian matahari dan apa perbedaannya dengan gerakan semu tahunan matahari? Kamu bisa menyimak informasi berikut untuk mendapatkan jawabannya, sekaligus mengetahui informasi-informasi lain terkait dengan gerak matahari ini.
Pengertian Gerak Semu Harian Matahari
Sebagaimana yang sudah sering dibahas dalam materi tata surya, matahari merupakan pusat dari tata surya. Karena merupakan pusat, matahari ini diam tidak bergerak, akan tetapi planet-planetlah yang bergerak mengelilinginya.
Kalau hendak didefinisikan, bisa dikatakan bahwa gerak semu harian matahari adalah fenomena di mana matahari akan terlihat seolah bergerak walaupun sebenarnya matahari itu diam.
Dalam kalimat yang lain, dijelaskan bahwasanya gerak semu harian matahari adalah kondisi di mana matahari terlihat bergerak dari arah timur ke barat. Hal ini menunjukkan bahwa matahari seolah ‘berjalan’ dan berpindah-pindah posisinya.
Maka dari itu, gerakan ini disebut dengan gerakan semu. Karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, matahari itu merupakan pusat tata surya dan matahari sejatinya diam tidak bergerak. Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya gerak semu harian matahari?
Proses Terjadinya Gerak Semu Harian Matahari Adalah Karena Rotasi Bumi
Gerak semu harian matahari terjadi akibat adanya gerakan rotasi bumi. Bumi sebagai salah satu planet memiliki dua gerakan, ada gerakan berputar di porosnya dan gerakan berputar mengelilingi matahari.
Nah, gerak semu harian matahari disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya atau yang biasa disebut dengan rotasi bumi. Perputaran bumi pada porosnya ini berlangsung dari arah barat ke timur dan untuk satu kali rotasi, bumi membutuhkan waktu sekitar 23 jam 56 menit 41 detik.
Meskipun dalam keseharian matahari terlihat terbit dari timur dan bergerak ke arah barat, sebenarnya bumi itu berputar dari arah barat ke timur. Untuk terjadinya gerak semu harian matahari ini tidak ada proses khusus di dalamnya.
Jadi, murni bahwa gerak semu harian matahari adalah akibat dari terjadinya rotasi bumi. Gerak semu harian matahari adalah fenomena yang hanya berlangsung kira-kira selama 12 jam walaupun rotasi bumi memerlukan waktu hingga 24 jam.
Hal ini dikarenakan hanya sebagian dari bumi yang menghadap matahari sedangkan bagian yang lainnya akan membelakangi matahari. Bagian yang menghadap ke matahari akan berlangsung selama 12 jam di belahan bumi ini terjadi siang.
Sementara bagian yang membelakangi matahari akan mengalami malam hari. Oleh karenanya, bagian bumi yang membelakangi matahari ini tidak akan bisa melihat gerak semu harian matahari.
Dampak Gerak Semu Harian Matahari
Berdasarkan berbagai penjelasan sebelumnya, bisa dikatakan bahwa salah satu contoh gerak semu harian matahari ialah matahari yang terlihat terbit dari timur. Semakin siang matahari akan bergerak ke arah atas dan pada akhirnya akan tenggelam di arah barat.
Tentunya, fenomena alam gerak semu harian matahari ini akan menimbulkan sejumlah dampak bagi kehidupan manusia. Memang dampak tersebut bukanlah dampak yang merugikan dan dampak ini juga berkaitan dengan perputaran bumi pada porosnya.
Lebih lanjut lagi, gerak semu harian matahari dapat menyebabkan sejumlah hal berikut ini.
1. Terjadinya Siang dan Malam
Salah satu akibat gerak semu harian matahari adalah terjadinya siang dan malam. Disadari atau tidak, manusia mengenal waktu bekerja serta waktu untuk istirahat itu karena gerak semu harian matahari.
Memang sudah banyak disebutkan pula bahwa adanya siang serta malam ini merupakan efek dari rotasi atau perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi akan mengakibatkan gerak semu harian matahari sehingga juga dapat berujung pada perbedaan waktu terang dan gelap.
Sebagian dari permukaan bumi akan menghadap ke arah matahari selama sekitar 12 jam. Sementara sebagian permukaan bumi lainnya akan membelakangi matahari selama sekitar 12 jam pula.
Gerak semu harian matahari adalah fenomena yang hanya bisa disaksikan oleh mereka yang mengalami siang hari atau oleh saat wilayah yang mereka tempati menghadap ke arah matahari. Sementara untuk bagian bumi yang membelakangi matahari akan berada dalam kondisi gelap.
Kondisi ini yang biasa disebut malam hari dan umum dijadikan sebagai waktu untuk istirahat. Tentunya, mereka yang sedang dalam kondisi gelap atau sedang dalam kondisi malam, tidak akan bisa menyaksikan gerak semu harian matahari ini.
2. Munculnya Fenomena Alam yang Menakjubkan
Dampak lain dari adanya gerak semu harian matahari adalah munculnya fenomena alam yang menakjubkan. Diantara fenomena alam yang menakjubkan itu ialah matahari terbit atau yang biasa disebut dengan sunrise dan matahari tenggelam atau yang disebut dengan sunset.
Kedua fenomena alam ini selalu memberikan sensasi tersendiri yang berupa bayangan berwarna merah di langit. Bisa dikatakan bahwa kedua fenomena ini juga menjadi salah satu best moment yang banyak diburu oleh orang-orang untuk diabadikan.
Bahkan tidak sedikit yang mendaki gunung hanya untuk menyaksikan indahnya matahari terbit dari ufuk timur. Sejumlah tempat wisata yang berada di ketinggian serta pantai juga ada yang didapuk sebagai tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit maupun matahari terbenam ini.
3. Terjadi Perbedaan Waktu
Lebih lanjut lagi, gerakan semu harian matahari menyebabkan adanya perbedaan waktu antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Hal ini dikarenakan tidak semua permukaan bumi akan terkena cahaya matahari pada waktu yang sama.
Lagi-lagi munculnya perbedaan waktu ini juga diakibatkan oleh rotasi bumi atau perputaran bumi pada porosnya. Seperti yang sudah disampaikan, akibat perputaran bui pada porosnya ini, menyebabkan ada sebagian wilayah bumi yang menghadap matahari sementara sebagian lainnya membelakangi matahari.
Bahkan, wilayah yang menghadap ke arah matahari itupun masih dibagi lagi menjadi wilayah yang lebih dulu terkena sinar matahari. Karena matahari terlihat bergerak dari timur ke barat, sudah tentu wilayah bumi yang ada di timur akan lebih dulu terpapar sinar matahari dibandingkan dengan wilayah barat.
Hal ini juga menimbulkan terjadinya perbedaan waktu. Tidak perlu jauh membahas hingga ke luar negeri. Bahkan di Indonesia sendiri saja, perbedaan waktunya ada tiga. Perbedaan waktu tersebut kemudian dikenal dengan WIB, WITA dan WIT.
Atau yang biasa dikenal pula dengan Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia Timur. Seperti yang sudah disampaikan, Indonesia bagian timur akan melihat matahari terlebih dahulu dibandingkan dengan yang di bagian tengah dan di bagian barat.
4. Penentuan Waktu
Salah satu dampak yang paling utama yang dirasakan oleh manusia akibat adanya gerak semu harian matahari adalah penentuan waktu. Waktu sangat identik dengan jam. Adanya jam seperti yang bisa digunakan saat ini juga didasarkan pada gerak semu harian matahari ini.
Manusia kemudian bisa membedakan antara, pagi, siang, sore dengan malam juga berkat adanya gerak semu harian matahari. Bahkan sebelum ada jam pun, manusia menggunakan posisi matahari sekaligus bayangan benda yang terbentuk akibat cahaya matahari sebagai penanda waktu.
Ambil contoh dalam hal ini adalah penentuan waktu sholat. Kalau di zaman sekarang, penentuan waktu sholat sudah bisa dilihat menggunakan jam. Sementara saat sebelum ada jam, waktu sholat menggunakan posisi bayangan benda.
Kalau matahari sudah naik sejengkal, itu berarti sudah masuk waktu dluha. Kemudian kalau bayangan benda sudah berada tepat di bawah benda tersebut, itu berarti sudah masuk waktu dhuhur.
Kemudian kalau bayangan benda sudah lebih panjang dari benda itu sendiri dan matahari sudah bergulir ke arah barat, itu tandanya sudah masuk waktu ashar, begitu seterusnya. Inilah yang dinamakan dengan jam matahari.
Jam yang tidak dilengkapi dengan satu jarum dan hanya mengandalkan posisi matahari yang berubah-ubah dalam satu hari.
Perbedaan Gerak Semu Harian dan Tahunan Matahari
Seperti yang sudah diketahui, pergerakan yang dilakukan oleh bumi akan mengakibatkan terjadinya gerak semu matahari. Pergerakan bumi ini sendiri ada dua, ada rotasi dan ada revolusi. Jadi, bumi melakukan dua gerakan sekaligus.
Kalau rotasi ialah pergerakan bumi yang berputar pada porosnya, sedangkan kalau revolusi ialah pergerakan bumi yang mengelilingi matahari. Dua jenis pergerakan bumi ini mengakibatkan terjadinya gerak semu matahari.
Sekali lagi, dikatakan semu karena sebenarnya matahari itu diam. Matahari itu tidak bergerak, tetapi planet-planet yang ada di sekelilingnyalah yang bergerak mengitarinya, termasuk bumi.
Rotasi akan menyebabkan gerak semu harian matahari, sedangkan kalau revolusi menyebabkan gerak semu tahunan matahari. Lalu apa yang membedakan keduanya? Berikut penjelasannya.
1. Gerak Semu Harian Matahari
Kalau gerak semu harian matahari seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ini adalah gerakan semu di mana matahari seolah-olah terlihat bergerak dari timur ke barat walaupun pada kenyataannya bumi itu berputar dari arah barat ke timur.
Akibat gerak semu harian ini, terjadi perbedaan siang dan malam di seluruh permukaan bumi. Sebagian permukaan bumi akan mengalami siang sedangkan sebagian bumi yang lainnya akan mengalami malam.
Kalau bagian bumi yang terkena matahari atau yang bisa melihat gerak semu harian matahari, akan mengalami siang. Sebaliknya, bagian bumi yang tidak terkena matahari akan mengalami waktu malam.
Selain menyebabkan perbedaan siang dan malam, gerak semu harian matahari ini juga menyebabkan adanya perbedaan waktu antar negara. Contoh, seseorang yang tinggal di Jakarta waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Sedangkan orang yang Tokyo sedang pukul 10.00 WIB.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Kalau gerak semu tahunan matahari, ini adalah gerak semu yang mengakibatkan matahari seperti bergerak dari arah utara ke selatan. Seperti yang sudah disampaikan, gerak semu tahunan matahari terjadi akibat pergerakan bumi yang mengelilingi matahari.
Pada tanggal 21 Maret serta 23 September, matahari akan ada di atas garis khatulistiwa. Hal ini terjadi setiap tahun yang membuat wilayah-wilayah yang berada di garis khatulistiwa merasakan bahwa hawa begitu panas.
Sedangkan ketika tanggal 21 Juni, matahari akan ada di 23,5 derajat LS atau lintang selatan. Kemudian pada 22 Desember, matahari akan ada di 23,5 derajat LU atau lintang utara. Hal ini nantinya menyebabkan terjadinya perbedaan musim di berbagai belahan bumi setiap tahun.
Kalau di Indonesia ada dua musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Tetapi ada juga negara yang mengalami empat musim sekaligus, yakni musim dingin, musim panas, musim semi dan musim gugur.
Jadi sudah jelas ya bahwa penyebab gerak semu harian matahari adalah rotasi bumi atau perputaran bumi pada porosnya. Gerak semu ini memang dapat menimbulkan sejumlah dampak. Namun dampak-dampak tersebut tidak berbahaya bahkan ada dampak yang sangat berguna, contohnya dalam menentukan waktu.
Baca Juga Artikel Lainnya:
- Inspirasi Adalah… Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
- Energi Adalah… Penjelasan Lengkap, Jenis-Jenis, Sumber Dll
- Oksigen Dalam Darah Akan Diangkut Oleh…. Serta Fungsi Dll
- Ciri-Ciri Dongeng Serta, Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, Contoh dll
- Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia Melalui Hubungan…
- Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Beserta Contoh Soalnya