Simak beberapa etika sebelum resign dari kantor atau perusahaan yang menaungi Anda saat ini.
Mengundurkan diri alias resign adalah hal lumrah dalam dunia kerja.
Ada banyak yang mempengaruhi orang untuk akhirnya resign dan mencoba mencari pekerjaan yang lain.
Mulai dari gaji yang tidak sesuai, lingkungan yang kurang baik, atau memang sekedar bukan passion yang bersangkutan.
Apapun itu, resign merupakan hal lumrah dan hak siapapun untuk melakukannya.
Namun, ada beberapa etika yang harus Anda lakukan sebelum keluar dari kantor atau perusahaan.
Sebab, bagaimana pun kondisinya, tempat tersebut telah memberikan ruang bagi Anda untuk berkembang.
Tempat itu pula yang selama ini menghidupi Anda, terlepas dari layak atau tidaknya.
Karena itu, perlu diterapkan etika yang baik saat akan memutus masa kerja.
Ini juga sebagai bentuk Anda menghargai rekan-rekan di tampat yang bakal Anda tinggalkan saat ini.
Lantas, apa saja yang etika yang harus dilakukan?
Etika Sebelum Resign Selengkapnya
1. Pahami alasan resign secara jelas
Cari tahu terlebih dahulu masalah apa yang Anda hadapi sehingga akhirnya memutuskan untuk berhenti.
Alasan tersebut harus yang sejujur-jujurnya datang dari dalam hati Anda yang paling dalam.
Memahami alasan resign yang jelas dapat membantu Anda untuk ke langkah yang selanjutnya.
2. Bicarakan pada atasan langsung
Jika sudah tahu masalanya dan yakin untuk resign, maka Anda bisa memberitahunya pada atasan.
Namun bukan sembarang atasan, beri tahu dulu atasan langsung yang tepat di atas Anda.
Ini sebagai bentuk penghormatan pada beliau, dan nantinya akan diteruskan kepada atasannya lagi.
Bicarakan terus terang alasan Anda ingin resign.
Namun, jika sudah yakin untuk keluar, maka hindari tawar-menawar yang membuat Anda goyah.
Biasanya yang terjadi adalah ditawari kenaikan gaji atau jabatan.
Hal ini normal sebagai wujud perusahaan ingin mempertahankan karyawannya.
Karena itu, disampaikan sejak awal untuk mengetahui alasan persis mengapa Anda ingin resign.
3. Buat surat pengunduran diri resmi
Jika sudah memberitahu rencana Anda pada atasan, maka langkah selanjutnya adalah membuat surat pengunduran diri secara resmi.
Surat tersebut ditujukan pada bagian HRD yang mengurusi tentang kepegawaian.
Namun penting diingat, jangan ajukan surat pengunduran diri secara mendadak.
Sebab, pada kebanyakan perusahaan biasanya punya peraturan untuk menunggu selama sebulan lamanya sebelum Anda benar-benar keluar.
Waktu tersebut digunakan perusahaan untuk mencari pengganti Anda.
Selain itu juga digunakan untuk peralihan pekerjaan yang Anda lakoni kepada orang lain.
Butuh waktu untuk rekan Anda bisa mengambil alih pekerjaan Anda sementara waktu.
Anda juga bertanggung jawab untuk mengajarinya sampai dia bisa.
Ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Anda pada pekerjaan hingga detik terakhir.
Kepergian Anda tidak akan membuat rusuh satu kantor hanya karena mendadak.
Nantinya, nama Anda akan tetap harum jika tetap bertanggung jawab seperti itu.
Intinya, jangan asal lepas tangan begitu saja.
4. Minta surat referensi
Jangan lupa untuk meminta surat pengalaman bekerja dari perusahaan yang akan Anda tinggalkan.
Pasalnya, surat tersebut akan berguna bagi Anda melamar pekerjaan di masa depan.
Ini menunjukkan jika Anda benar telah punya pengalaman di dunia kerja secara baik.
Tentunya ini juga bisa menjadi benefit saat merundingkan besaran gaji yang akan dikantongi.
5. Salam perpisahan
Tidak perlu heboh mengundang satu kantor ke restoran mewah.
Anda bisa menyalami seluruh rekan satu-persatu sambil berpamitan.
Anda juga bisa membawakan panganan terakhir ke kantor, seperti donat maupun pizza.
Baca juga: