Hujan Meteor Desember 2023 di Indonesia? Ini Penjelasannya

Pada bulan Desember 2023, akan terjadi fenomena hujan meteor di Indonesia. Akan ada 8 hujan meteor yang akan terjadi di Desember 2023 ini.

Berita terkait hujan meteor ini diposting langsung oleh akun Instagran @lapan_ri pada Selasa (27/11/2023) lalu.

Dan besok pada 16 Desember 2023 akan ada hujan meteor Coma Berenicid yang terjadi melintas di wilayah Indonesia.

Hujan meteor ini menjadi salah satu fenomena antariksa yang ditunggu oleh sebagian orang di dunia, termasuk Indonesia.

hujan meteor

Namun, masih ada pula yang belum memahami apa itu hujan meteor dan apa saja jenis hujan meteor yang terjadi. Dan apakah berbahaya atau hanya fenomena biasa?

Ayovaksindinkeskdi.id akan menjelasan apa itu hujan meteor dan hujan meteor apa yang akan terjadi pada besok, 16 Desember 2023.

Sekaligus, nama-nama hujan meteor lainnya yang terjadi di Desember 2023.

Apa Itu Hujan Meteor?

Dilansir dari edusainsa.brin.go.id, hujan meteor adalah fenomena jatuhnya sejumlah meteor yang melewati permukaan pada Bumi dengan jumlah yang sangat banyak.

Oleh karena itu, jika fenomena ini terjadi akan terlihat seperti hujan yang turun.

Apa itu meteor? Meteor adalah ketampakkan jalur meteoroid jatuh ke atmosfer bumi.

Ketampakkan yang dimaksud ini disebabkan oleh panas, yang dihasilkan dari tekanan ram. Tekanan ram adalah tekanan objek yang melintas dengan kecepatan tinggi saat masuk ke atmosfer Bumi.

Meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi itu yang disebut hujan meteor.

Meteoroid yang jatuh adalah serpihan batu kecil berukuran kurang dari 12 meter dan berasal komet, asteroid, atau planet.

Jika meteoroid tak habis dibakar dalam perjalanannya ke atmosfer Bumi, benda yang dihasilkan itu disebut dengan meteor.

Jatuhnya meteor akan membentuk kawah meteor, jika menabrak bumi atau objek lain.

Dan lazimnya di Indonesia, fenomena hujan meteor ini disebut sebagai bintang jatuh.

Meteor yang jatuh itu sangat terang, terangnya melebihi penampakkan planet Venus.

Hujan Meteor Akan Terjadi di 16 Desember 2023

Fenomena yang akan terjadi di tanggal 16 Desember 2023 adalah Corna Berenicid.

Fenomena jenis ini  titik asal kemunculan meteor di dekat bintang Denebola (Beta Leonis) kostetasi Leo, yang berbatasan dengan Coma Berenices.

Fenomena ini telah aktif sejak 11-23 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 3 meteor per jam saat di zenit pada 16 November.

Corna Berenicid dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur laut, setelah tengah malam hingga meredup di arah utara hingga sebelum matahari terbit.

Fenomena ini memiliki intensitas yang berarti antara 2-3 meteor/jam.

Hujan Meteor Leonis Minorid Desember, Terjadi di 19 Desember 2023

Leonis Minorid Desember adalah hujan meteor dengan titik radiant yang terletak dekat dengan konstelasi Leo Minoris.

Fenomena ini telah aktif sejak 4 Desember hingga 4 Februari dengan intensitas maksimum 5 meteor/jam saat di zenit di 20 Desember.

Leonis Minorid Desember dapat disaksikan dari arah timur laut menjelang tengah malam di 19 Desember. Dan berakhirnya sampai meredup di arah utara sebelum terbitnya matahari di seluruh Indonesia.

Hujan Meteor Ursid

Ursid dengan titik asal kemunculan meteor yang terletak di konstelasi Ursa Minoris.

Ursid ini telah atktif sejak 16 Desember higga 26 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 10 meteor/jam saat di zenit pada 23 Desember.

Namun, fenomen ini hanya bisa dilihat dengan penampakan yang baik jika diamati dari belahan bumi utara.

Fenomena ini tak dapat diamati yang terletak lebih dari 5 derejat LS.

Intensitas Ursid bervariasi antara 1-3 meteor/jam untuk Kendari hingga Sabang.

Dikarenakan ketinggian titik asal kemunculan meteor saat sebelum matahari terbit, di 5-16 derajat di atas ufuk utara.

Fenomena Hujan Meteor yang Sudah Berlangsung

Phoenicid Terjadi 2 Desember 2023

Fenomena ini titik asal kemunculannya terletak di konstelasi Phoenix dekat bintang Achernar konstelasi Eridanus.

Phoenicid telah aktif sejak 27 November-9 Desember, yang memiliki intensitas variative antara 0-100 meteor/jam saat di zenit di 2 Desember.

Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Tenggara setelah matahari terbenam, sampai terbenam keesokan harinya di barat daya sekitar pukul 3 pagi.

Untuk kota Sabang dan yang selintang yang bervariasi antara 0-51 meteor per jam.

Sedangkan di Rote Ndao dan selintang bervariasi antara 0-74 meteor per jam.

Puppid-Velid Terjadi 6 Desember

Fenomena ini dengan titik asal kemunculan terletak di konstelasi Vela dekat bintang Regor, yang berbatasan dengan konstelasi Puppis.

Puppid-Velid telah aktif sejak 30 November hingga 15 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 10 meteor per jam saat di enit pada 7 Desember.

Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Tenggara sejak 6 Desember pukul 21.00 waktu setempat, hingga meredep di arah barat daya sebelum terbitnya matahari.

Fenomena ini memiliki intesitas hanya 6-8 meteor/jam di Indonesia.

Monocerotid Terjadi 8 Desember

Fenomena ini dengan titik asal kemunculan meteor terletak di konstelasi Monceros yang berbatasan dengan konstelasi Gemini dan Orion.

Monocerotid Desember ini sudah aktif sejak 4-20 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 3 meteor/jam saat di zenit pada 9 Desember.

Fenomena antariksa ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia darah arah timur setelah isya yakni 8 Desember, higga meredup di arah barat sebelum terbitnya matahari.

Di Indonesia, fenomena ini memiliki intensitas hanya 2-3 meteor per jam.

Sigma Hybrid Terjadi 8 Desember

Sigma Hybrid sudah aktif sejak 4-20 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 7 meteor per jam saat di zenit di 9 Desember.

Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur sejak 8 Desember pada pukul 21.15  waktu setempat hingga merebut di arah barat sebelum terbitnya matahari.

Geminid Terjadi 14 Desember

Geminid dengan titik asal kemunculan meteor yang terletak di konstelasi Gemini.

Fenomena ini telah aktif sejak 3-20 Desember, yang memiliki intensitas maksimum 150 meteor per jam saat di zenit pada 15 Desember.

Geminid sudah aktif sejak 3-20 Desember yang memiliki intensitas 150 meteor per jam di zenit pada 15 Desember.

Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh wilay dari arah timur laut sejak 8 Desember pukul 20.15 waktu setempat, hingga meredup di arah barat laut sebelum terbitnya matahari.

Fenomena ini memiliki intensitas hanya 86-107 metoer per jam di Indonesia.

Itulah, penjelasan hujan meteor akan terjadi dan sudah terjadi di Desember 2023 dari ayovaksindinkeskdi.id ya.

Baca Juga: