Diffuse Axonal Injury Adalah, Penyebab & Cara Mengatasinya

Ayovaksindinkeskdi.id Diffuse Axonal Injury adalah? Istilah Diffuse Axonal Injury kini tengah ramai diperbincangkan setelah kasus viral Mario Dandy Satrio menganiaya David di media sosial. Kasus penganiyaan yang dilakukan Mario Dandy kini masih bergulir.

Buntut penganiayaan yang dilakukan oleh putra pejabat Ditjek Pajak Kementerian Keuangan ini, membuat korbannya David mengalami Diffuse Axonal Injury. Korban merupakan anak dari kader GP Ansor.

Hingga Jumat 24 Februari 2023 sore, David masih belum sadarkan diri. David telah dipindahkan ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan sejak Rabu (22/2/2023) untuk memperoleh perawatan yang intensif.

Rekan ayah korban sekaligus sebagai anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Andor, Ahmad Taufiq mengungkapkan jika David mengaami Diffuse Axonal Injury. Lantas sebenarnya ap aitu Diffuse Axonal Injury?

Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai kondisi yang dialami oleh David, bisa menyimak penjelasan di Ayovaksindinkeskdi.

Diffuse Axonal Injury Adalah

Diffuse Axonal Injury Adalah

Dilansir dari Pusat NCIB atau Nasional Informasi Bioteknologi AS, Diffuse Axonal Injury atau DAI merupakan jenis cedera otak traumatis atau TBI, yang diakibatkan oleh cedera tumpul di otak. Di AS atau Amerika Serikat, cedera otak traumatis adalah penyebab utama kecacatan dan kematian yang terjadi di kalangan anak-anak hingga dewasa muda.

Diperkirakan oleh CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, berkisar lebih dari 1,5 juta kasus cedera otak traumatis yang dilaporkan terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. TBI atau cedera otak traumatis diklasifikasikan dari ringan, sedang, dan berat. Klasifikasi tersebut berdasarkan  skala koma Glasgow atau GCS.

Cedera otak traumatis tergolong ringan dengan GCS 13 hingga 15, dan termasuk mayoritas pasien yang mengalami cedera otak traumatis. Sedangkan, pasien dengan GCS sembilan hingga 12 masuk ke dalam golongan cedera otak sedang. Dan pasien dengan GSC di bawah delapan tergolong cedera otak traumatis berat.

Penyebab Diffuse Axonal Injury dan Faktor Risikonya

Dilansir dari Medical News Today, DAI hanya dapat terjadi melalui benturan parah yang secara tiba-tiba di kepala. Benturan itu bisa berujung kerusakan pada otak. Usai mengalami benturan, otak seperti bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak. Hal ini lah yang menyebabkan robeknya serabut saraf. Otak seolah berputar dan bergeser di dalam tengkorak.

DAI bisa mempengaruhi kemampuan di berbagai bagian otak, yang digunakan untuk berkomunikasi dengan bagia yang lain. Jika terjadi, tentunya bisa menyebabkan masalah neurologis, gangguan jangka panjang, koma, hingga kematian.

DAI bisa berkontribusi menyebabkan pasien akan mengalami perubaha perilaku, fisik, sosial, dan kognitif yang bersifat permanen ataupun sementara. DAI ini menjadi penyebab paling umum dari kecacatan, koma, dan keadaan vegetative persisten yang terjadi pada pasien yang mengalami TBI atau cedera otak traumatic.

Secara klinis, Diffuse Axonal Injury Adalah sebagai kehilangan kesadaran yang akan berlangsung selama enam jam atau lebih usai mengalami cedera didefinisikan oleh pakar kesehatan. DAI kerap terjadi di kecelakaan traumatis dengan berenergi tinggi. Di mana kondisi otak bergerak atau berputar mundur atau maju di dalam tengkorak.

Jenis trauma ini biasanya melibatkan gerakan perlambatan atau percepatan. Jika kekuatan benturan cukup kuat, maka bisa merusak akson yang menyebabkan interkoneksi saraf tak befungsi atau terputus. Dan tentunya akan mempengaruhi banyak area otak.

Umumnya DAI mempengaruhi area otak yang mengandung akso seperti di bawah ini:

  • Materi putih lobus temporal
  • Materi putih lobus frontal
  • Batang otak
  • Corpus callosum

Penyebab Utama Terjadinya Diffuse Axonal Injury atau DAI

Penyebab Utama Terjadinya Diffuse Axonal Injury atau DAI
  • Kecelakaan olahraga
  • Kecelakaan pada kendaraan bermotor
  • Kekerasan
  • Jatuh tidak disengaja, lebih sering terjadi kepada orang dewasa yang lebih tua
  • Sindrom bayi terguncang

Gejala Diffuse Axonal Injury atau DAI

Dilansir dari Healthline, gejala umum terjadi DAI adalah kehilangan kesadaran yang akan berlangsung selama enam jam atau lebih. Jika mengalami DAI ringan, pasien mungkin masih bisa sadar namun menunjukkan tanda-tanda kerusakkan pada otak lainnya.

Gejala-gejala tersebut dapat sangat bervariasi, sebab bergantung di area otak mana yang rusak yang meliputi:

  • Kebingungan atau disorientasi
  • Muntah atau mual
  • Sakit kepala
  • Kesulitan tidur
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Tidur lebih lama
  • Orang dengan DAI yang lebih parah masih dalam keadaan vegetative, namun mengalami kehilangan kesadaran.

Manifestasi neurologis lain dari penyakit DAI bisa mencakup dysautonomia. Istilah tersebut menggambarkan saat sistem saraf otonomo tak bekerja sebagaimana mestinya. Gejala tersebut termasuk:

  • Pernapasan dangkal yang cepat
  • Detak jantung istirahat yang cepat
  • Hipertermia
  • Keringat yang berlebih

Pengobatan DAI yang Bisa Dilakukan

Dalam kasus DAI, tindakan yang segera dilakukan yakni mengurangi adanya pembengkakan yang terjadi di dalam otak. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkna kerusakan pada otak lebih lanjut. Di kasus tertentu, rangkaian steroid akan diberikan kepada pasien untuk mengurangi pembengkakan.

Tak ada operasi yang tersedia untuk menangani orang yang mengalami DAI. Jika cederanya parah, ada kemungkinan pasien dalam keadaan vegetative bahkan bisa kematian. Namun, rehabilitasi dapat dilakukan jika DAI tergolong ringan hingga sedang.

Berikut program pemulihan rehabilitasi DAI ringan hingga sedang:

  • Terapi fisik, berbicara, dan rekreasi
  • Penyuluhn
  • Pelatihan peralatan adaptif
  • Pekerjaan yang berkaitan dengan terapi

Demikian penjelasan mengenai Diffuse Axonal Injury adalah, meliputi penyebab, gejala, dan pengobatan yang bisa dipilih. Semoga membantu ya.