Macam-macam Ancaman Keamanan Informasi Digital Saat Ini

Terdapat beberapa ancaman keamanan informasi digital yang bisa menyerang siapa pun yang menggunakan teknologi digital. Simak macam-macam ancaman keamanan informasi digital di ayovaksindinkeskdi.id.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat segala kegiatan bisa dilakukan dengan praktis, mudah, dan cepat. Bahkan kini, semua orang bisa menyimpan segala informasi dalam bentuk digital. Sehingga tak perlu repot-repot dan bingung menyimpannya dengan barang fisik.

Oleh karena itu, informasi digital sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya informasi digital dapat dengan mudah didapatkan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Informasi digital biasanya dalam bentuk audio, teks, angka, dan visual. Isi dari informasi digital ini pun bermacam-macam, mulai dari tentang ideologi, sosial, bisnis, dan kesehatan yang sangat mudah didapati oleh banyak orang.

Proses perubahan informasi tersebut dikenal dengan digitalisasi. Digitalisasi merupakan pengambilan informasi analog dan mengkodekannya dengan bahasa biner. Sehingga computer dapat memproses, menyimpan, hingga mengirimkan informasi.

Namun, saat ini keamanan informasi digital sangat rentan dengan berbagai ancaman yang mengintai. Berbagai informasi yang telah disimpan secara digital tak selalu aman, lantaran adanya ancaman dari luar.

Menurut Paireds, perusahaan cyber security di Indonesia, ada beberapa macam ancaman keamanan digital saat ini.

Daftar Ancaman Keamanan Informasi Digital

Daftar-Ancaman-Keamanan-Informasi-Digital

1. Malware

Ancaman keamanan informasi digital yang pertama yakni malware. Ap aitu malware? Malware merupakan software yang berbahaya, yang sengaja dirancang untuk merusak dan menghancurkan perangkat computer. Malware bisa berbentuk virus, spyware, Trojan, dan ransomware. Malware berbentuk ransomware ini bisa mengenkripsi file di perangkat yang membuat perangkat tak bisa digunakan.

2. Peretasan

Peretasan menjadi ancaman keamanan informasi digital lain yang harus diwaspadai. Peretasan ini dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan akses secara ilegal atau tidak sah ke suatu jaringan atau sistem. Peretasan ini biasanya dilakukan untuk meretas kata sandi, yang bertujuan untuk menyebarkan malware dan mencuri data.

3. Kebocoran Data

Kebocoran data juga menjadi ancaman keamanan pada informasi digital. Di mana informasi digital yang disimpak bocor dikarenakan pelanggaran keamanan jaringan atau sistem, baik disengaja atau tidak disengaja.

Kebocoran data ini dapat terjadi melalui Meet, Email, Grup, Drive, atau perangkat seluler. Hal ini bisa terjadi lantaran adanya perilaku yang berbahaya atau tak berbahaya. Contohnya perangkat yang mengaktifkan akses public ke grup, perangkat seluler yang disusupi, dari lampiran di email keluar, atau setelah berbagai yang longgar di Drive.

4. Orang dalam yang Jahat

Ancaman lainnya yakni datang dari orang dalam yang jahat. Orang dalam yang jahat ini bisa berupa mantan karyawan, karyawan, rekan bisnis, atau kontraktor yang memiliki akses resmi atau sah ke sistem data miliki seseorang atau perusahaan.

Akses tersebut disalahgunakan untuk mencuri data, menghancurkan, atau mensabotase sistem. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi keamanan informasi digital.

5. Penghapusan Data

Penghapusan data ini bisa menyebabkan berbagai informasi digital yang penting dimiliki seseorang atau perusahaan bisa hilang. Hal ini merupakan penghapusan yang berbahya karena mengakibatkan data yang dihapus sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dipulihkan.

Contohnya, penyerang menerapkan ransomware yang bisa mengenkripsi data target, dan penyerang meminta bayaran atas kunci kriptografi yang telah mengenkripsi data target.

6. Penyusupan Akun

Penyusupan akun ini dilakukan oleh seseorang yang bukan pengguna sah, namun menggunakan suatu akun bertujuan untuk mencuri data sehingga menyebabkan kerugian, salah satunya kerugian finansial.

Hal ini terjadi lantaran pengguna yang tak sah mencuri kredensial login target. Akun domain target disusupi dengan cara tertentu, sehingga bisa digunakan oleh pelaku untuk berinteraksi melalui resource.

Salah satu metode umum yang dilakukan untuk mencuri kredensial yakni spear phising. Di mana ketika pelaku curang mengirim email yang terlihat berasal dari bisnis atau invidu yang dikenali dan dipercaya.

7. Phising

Phising menjadi salah satu ancaman keamanan informasi digital. Phising merupakan ancaman yang dilakukan dengan menghubungi target melalui surel, telepon, atau teks yang mengaku dari sebuah institusi sah, dan meyakinkan korban untuk memberika informasi digital.

Informasi digital yang dimaksud bisa berupa detail perbankan, identitas pribadi, dan berbagai password atau kata sandi yang nantinya digunakan untuk mengakses akun-akun penting dan melakukan pencurian finansial.

8. Elevasi Hak Istimewa

Ancaman keamanan informasi digital yang terakhir adalah elevasi hak istimewa. Elevasi hak istimewa ini dilakukan penyerang saat mendapat hak istimewa yang seharusnya tak dimiliki oleh orang-orang tersebut. Hal ini bisa menyebabkan adanya pencurian data dan menimbulkan berbagai macam kerugian.

9. Spoofing

Ancaman yang satu ini merupakan pemalsuan header email yang dilakukan oleh pelaku, yang membuat pesan terlihat berasal dari orang yang dikenal. Sehingga korban akan melihat pengirim emailnya seperti seseorang yang mereka kenal atau berasal dari domain yang dipercayai.

Spoofing adalah taktik yang digunakan di kampanye spam dan phising. Sebab, pengguna email biasanya cenderung membuka pesan di saat yakin jika pesan tersebut berasal dari sumber yang sah atau resmi.

Itulah bermacam-macam ancaman keamanan informasi digital yang harus diwaspadai. Semoga membantu ya.

Baca Juga: